Fimela.com, Jakarta Kita semua pasti punya pengalaman tak terlupakan terkait negeri kita tercinta Indonesia. Ada kebanggaan yang pernah kita rasakan sebagai bagian dari Indonesia. Kebanggaan terhadap keindahan alam Indonesia, kekayaan tradisi dan budaya, kecintaan terhadap masyarakat Indonesia, dan lain sebagainya. Kita pun punya cara tersendiri dalam mengartikan kebanggaan terhadap tanah air ini. Melalui Lomba Share Your Stories Bulan Agustus: Bangga Indonesia ini, Sahabat Fimela bisa berbagi cerita, pengalaman, dan sudut pandang tentang hal tersebut.
***
Oleh: Juwita Agustin Ratnadewi
Madiun. Sebuah daerah karesidenan yang berada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Madiun terdiri dari Kota dan Kabupaten, serta didukung daerah penyangga lain yaitu Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan. Kota dengan plat nomor kendaan AE ini dulunya dirintis oleh Ki Panembahan Ronggo Jumeno di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram. Nama Madiun sendiri berasal dari kata Medi (hantu) dan Ayun-Ayun (berayun-ayun) karena pada awal babat alasnya dulu banyak hantu yang berayun-ayun.
Madiun sendiri kini merupakan salah satu kota besar di Jawa Timur dengan berbagai peninggalan sejarah. Peninggalan sejarah yang ada di Madiun diantaranya Makan Kuncen yang merupakan makam Ki Panembahan Ronggo Jumeno, Makan Patih Wanaasri, Monumen Kresek, Masjid Hidayatullah, Candi Wonorejo, dan Nglambangan. Di antara peninggalan sejarah tersebut Monumen Kresek merupakan wisata sejarah yang paling terkenal sebagai monumen peringatan atas kekejaman PKI. Lokasinya terletak di Kesek, Kecamatan Wungu, sangat terawat serta merupakan dataran tinggi yang dingin menjadikan Monumen Kresek ini banyak dikunjungi oleh Wisatawan.
Madiun memiliki beberapa nama julukan. Julukan tersebut di antaranya Kota Brem, Kota Pecel, Kota Budaya, Kota Gadis, Kota Pendekar, dan Kota Karismatik. Madiun sebagai Kota Brem dan Kota Pecel karena kuliner khasnya yaitu camilan Brem dan Nasi Pecel yang sudah terkenal seantero nusantara. Julukan Kota Budaya didapat karena sejarah panjang Madiun dari zaman Kesultaran Mataram sampai kesenian khasnya yaitu Dongkrak.
Madiun sebagai Kota Gadis, yaitu kepanjangan dari Perdagangan dan Industri lekat dengan adanya pasar tradisional sampai mal dengan berbagai brand serta restoran ternama seperti McD, KFC, Pizza Hut, Richeese Factory dll sampai adanya Industri Perkeretaapian Indonesia (PT INKA). Sedangkan Julukan Kota Pendekar sangat cocok untuk Madiun karena banyak terdapat perguruan bela diri di antaranya Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW). Terakhir, Madiun juga menambah City Branding dengan julukan Kota Karismatik pada Tahun 2018 untuk mewakili masyarakatnya yang percayaan diri, lembut, kuat, berani, tegas, dan cinta damai.
Madiun memiliki banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Wisata sejarah yang terkenal di antaranya Monumen Kresek dan Makam Kuncen. Terdapat pula wisata alam di antaranya Wana Wisata Grape, Waduk Bening Widas, Air Terjun Seweru, dan Air Terjun Krecekan Denu. Wisata yang paling baru dan cukup hits saat ini yaitu wisata Jalan Pahlawan yang disulap menjadi Malioboronya Madiun. Jalan Pahlawan disulap menjadi jalanan yang ramah untuk pejalan kaki. Banyak spot bagus untuk berfoto dan bangku-bangku taman yang indah untuk sekadar duduk-duduk menikmati sore atau malam hari. Wisata yang murah ini banyak dimanfaatkan warga untuk berfoto, olahraga, sekadar jalan-jalan, sampai vlogging.
What's On Fimela
powered by
Banyak Kuliner Khas yang Perlu Dicoba
Puas dengan berjalan-jalan, saatnya lanjut menikmati kuliner khas Madiun. Kuliner khas Madiun yaitu Nasi Pecel. Nasi pecel adalah sajian makanan Jawa yang terdiri dari nasi dan kulupan sayur masak serta disiram saus kacang (sambal kacang). Depot Nasi pecel yang terkenal enak di Madiun yaitu Nasi Pecel Yu Gembrot, Nasi Pecel Sri Tanjung, dan Nasi Pecel Pojok.
Nasi Pecel Yu Gembrot berlokasi di Jl. Imam Bonjol No.33, Klegen, Kartoharjo, Kota Madiun. Warung nasi pecel yang sudah meraih dua penghargaan sebagai The Best Nasi Pecel in Madiun ini bisa dinikmati mulai dari harga Rp15.000 saja. Selanjutnya ada nasi pecel Sri Tanjung di Jl. Cokroaminoto, Kejuron, Taman yang saking enaknya, pengunjung harus antre terlebih dahulu untuk menikmatinya. Terakhir ada Nasi Pecel Pojok di Jl. HOS Cokroaminoto 121 yang sudah berdiri sejak tahun 1967. Semua nasi pecel tersebut wajib untuk dicoba ketika sedang ke Madiun.
Wisatawan juga wajib mencoba oleh-oleh khas Madiun yaitu Brem dan Bluder Madiun. Brem merupakan camilan yang berasal dari sari ketan yang dimasak dan dikeringkan. Brem bisa dijumpai di berbagai toko oleh-oleh di Madiun. Sedangkan Bluder adalah Roti yang terbuat dari perpaduan adonan roti dan adonan kue yang berasal dari Belanda. Roti Bluder Madiun yang terkenal adalah Bluder Cokro. Bluder Cokro bisa dibeli langsung di Outlet resminya di Jl. Hayam Wuruk No.53, Manguharjo.
Berbagai budaya, kuliner, dan tempat wisata di Madiun merupakan bagian dari ragam kekayaan Indonesia. Sebagai warna negara Indonesia dengan sejarah panjangnya, kita harus bangga terhadap tanah air kita, Bangga Indonesia. Tunggu apalagi, yuk main Ke Madiun. Supaya kamu bisa ikut merasakan ragam kekayaan di Indonesia agar semakin cinta dengan Tanah Air.
#ChangeMaker