Apresiasi Karya Seniman Indonesia Melalui Masker Non Medis untuk Hadapi New Normal

Nabila Mecadinisa diperbarui 12 Agu 2020, 10:58 WIB

Fimela.com, Jakarta New Normal menjadi istilah yang akrab saat ini. Virus corona yang belum usai membuat kita harus mulai adaptasi dengan situasi baru sambil menerapkan protokol kesehatan yang ada.

Salah satu hal dasar dalam penerapan protokol kesehatan dalam beraktvitas adalah penggunaan masker. Untuk aktivtas harian, masker kain atau non medis sangat disarankan untuk selalu dipakai.

Menjadi salah satu item esensial saat ini, makser non medis pun kini tak hanya dapat membantu menekan angka penyebaran virus corona, namun sekaligus sebagai pelengkap gaya.

Ragam corak masker semakin vartif. Bahkan kini Kita Art Friends (KAF) menghadirkan sebuah project kolaborasi bersama para seniman di Indonesia untuk merancang masker karya seni.

Karya-karya terbaik dari para seniman ditaransfer menjadi masker yang menarik, sehingga menghadirkan sentuhan fine arts. Seperti rilis yang diterima tim Fimela.com, sang founder Abdes Prestaka menjelaskan bahwa seni harus didekatkan sebagai bagian dari keseharian. Bahkan, keterlibatan para seniman ini merupakan wujud dari para industri seni untuk mengajak masyaraakat memakai masker dan menjadikannya sebagai bagian dari gaya hidup dalam keseharian. 

2 dari 3 halaman

Maker Non Medis Karya Seniman Indonesia

Edisi spesial untuk sambut perayaan kemerdekaan RI karya Made Wiradana.

Seniman yang berkolaborasi sangat banyak. Dantaranya adalah; Prof. Kun Adnyana, yang juga merupakan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Klowor Waldiyono, Ismanto Wahyudi, Made Wiradana, Made Palguna, Sujana Kenyem, Soni Irawan, Nana Tedja, Uji Hahan, Ngakan Putu Agus Arta Wijaya (NPAAW), Valentino Febri, Surya Subratha, Adha Biru, Gung Dewantara, Petek Sutrisno, sampai dengan dokter-art enthusiast yang juga Runner Up Puteri Indonesia 2001, dr. Eka Cipta, Aurora Santika, serta perupa-perupa muda berbakat lainnya di Indonesia. Khusus untuk 75 tahun Republik Indonesia, Made Wiradana yang telah berkiprah sejak akhir 80-an membagi karya lukisan Garuda untuk menjadi masker edisi spesial.

Seniman asal Jogja, Valentino Febri merasa antusias bisa ambil bagian dalam mengajak masyarakat untuk memakai masker. Disamping melindungi diri, Valentino ingin masyarakat juga tetap tampil keren dengan memakai masker yang berisi karya seni. Sujana Kenyem asal Ubud, sangat senang melihat karya-karyanya tidak hanya ada di media kertas atau kanvas. Masker berisi karya seni para perupa ini dinilai memiliki sebuah keunikan. Ismanto Wahyudi, seniman pop surealisme asal Jogja, mengatakan ada tantangan menarik bagaimana sebuah karya yang biasa ada di kanvas besar dijadikan disain masker. Ia pun menambahkan, tidak semua karya cocok diaplikasikan ke masker. Dengan kolaborasi ini, KAF bisa mengaplikasikan karya-karya fine arts tanpa menghilangkan esensi lukisannya ke media masker yang berukuran jauh lebih kecil daripada media kanvas.

 

 

3 dari 3 halaman

Detail Lukisan yang Sangat Nyata

Makser dengan tema tarian kemarau karya seniman Klowor Waldiyono.

Kolaborasi KAF bersama seniman juga mengajak para pecinta seni untuk ikut berkontribusi dalam penanggulangan Covid-19, dimana sebagian hasil penjualan disumbangkan kepada Palang Merah Indonesia (PMI). Dengan adanya masker karya seni, selain kita apat mengapresisi karya seniman indonesia, kita juga akan sekaligus melestarikan karya dalam dalam bentuk wearable art masker artist serie dengan harga terjangakau. Untuk memilikinya, maka bisa didapatkan melalui Tokopedia (kitaartfriends) dan juga akun Instagram @kita.art.friends, untuk temukan motif-motif indah lainnya.

 

#ChangeMaker