5 Tanda Anak Sebenarnya juga Merasakan Kekhawatiran yang Sama di Masa Pandemi Virus Corona Ini

Annissa Wulan diperbarui 13 Agu 2020, 11:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Ternyata, tidak hanya orangtua atau orang dewasa yang bisa merasa khawatir di masa pandemi virus corona ini, namun anak juga bisa merasakan kekhawatiran yang sama. Dilansir dari huffpost.com, berikut ini adalah beberapa tanda anak juga sebenarnya takut kembali ke sekolah, penasaran?

1. Anak menjadi pemarah

Anak akan menjadi pemarah, entah bertingkah, berteriak, atau menantang. Ini bisa menjadi petunjuk bahwa anak sebenarnya sedang merasa cemas.

Rasa cemas diwujudkan dalam berbagai cara yang mengejutkan. Karena didasarkan pada respon  terhadap ancaman di lingkungan, respon ini yang memaksimalkan kemampuan tubuh untuk menghadapi bahaya atau melarikan diri.

Perilaku anak seringkali disalahartikan sebagai kemarahan atau pertentangan. Sering mendapati anak tiba-tiba marah dengan alasan yang tidak jelas selama pandemi virus corona?

2. Rutinitas anak berubah

Jika kamu mendapati anak mengubah rutinitas mereka dan tampak sangat berbeda selama pandemi virus corona, ini adalah sesuatu yang sebenarnya perlu diperhatikan. Salah satu hal terbaik yang bisa kamu lakukan sebagai orangtua adalah membandingkan perilaku anak saat ini dengan perilaku dasar mereka.

 

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

3. Anak menghindari teman dan hal-hal yang biasanya mereka sukai

Ilustrasi/copyrightshutterstock/fizkes

Anak yang sedang merasa cemas biasanya tidak menunjukkan kesenangan. Anak tiba-tiba menyerah pada apapun yang pernah mereka sukai, seperti teman, barang, atau aktivitas.

4. Anak mengajukan pertanyaan yang sama berulang kali

Menanyakan hal yang sama berulang kali bisa menjadi tanda bahwa anak sedang bergulat dengan rasa cemas. Jadi, lain kali anak bertanya tentang hal yang sama, luangkan waktu untuk menggali apa yang sebenarnya mereka ingin tahu dan bagaimana kamu bisa membantu mereka.

3 dari 3 halaman

5. Permainan imajinatif anak telah berubah

ilustrasi ibu dan anak/Photo by August de Richelieu from Pexels

Anak menggunaan permainan untuk bergulat dengan ide dan emosi yang kompleks, untuk memahami dunia di sekitar mereka. Jika kamu mendapati anak tiba-tiba mengubah permainan imajinatif mereka, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang merasa cemas.

Hal yang sama berlaku jika anak yang dulunya lebih suka permainan fisik yang sangat agresif, seperti perang-perangan, sekarang hanya memikirkan permainan yang jauh lebih tenang. Sebagai orangtua, sekarang saatnya kamu untuk mendengarkan dan memberi ruang bagi anak untuk membicarakan perasaan mereka.

#ChangeMaker