Fimela.com, Jakarta Oleh: Riska Eva Wulandari
Perkenalkan namaku Riska Eva Wulandari. Berawal dari masa sekolah SMA aku biasa menggunakan sebuah kendaraan umum, yaitu angkot. Hari demi hari berlalu hingga suatu hari aku duduk di sebelah seorang lelaki yang bersekolah di sebuah SMK dengan satu arah yang sama. Dia tampak dingin dan pendiam. Aku tak mengenalnya hingga suatu hari dia mengajakku berbincang.
Dia bernama Mora Ray Mondo yang sampai sekarang ini telah menjadi teman dekatku sekaligus sahabat akrabku. Tak terasa kami telah tiga tahun saling mengenal. Menjelang akhir sekolah aku baru menyadari bahwa dia adalah cinta pertamaku dan aku pun berniat untuk mengungkapkan perasaanku melalui sebuah surat.
Menjelang hari ulang tahunnya aku berniat memberikan sebuah kado terindah yang aku buat langsung dari tanganku sendiri lalu kuletakkan surat itu di dalamnya. Keesokannya aku mengajaknya bertemu untuk memberikan kado tersebut tetapi aku memintanya untuk membukanya di rumah.
Hanya Dianggap sebagai Adik
Jantungku berdegup kencang tak sabar menunggu pesan darinya. Hingga tak lama kemudian hatiku terasa sakit bahkan lebih sakit daripada menunggu seseorang sepuluh tahun lamanya. Ternyata dia hanya menganggapku sebagai adiknya bukan yang spesial di hidupnya atau pun ada di hatinya. Aku pun merasa sangat hancur. Begitu terpuruk dengan kenyataan ini lalu aku pun berniat untuk melupakannya
Aku membuat sebuah buku diari yang berjudul Aku, Kamu, dan Angkot. Aku membuatnya dengan penuh cinta dan kasih sayang lalu melalui sahabatku aku memberikan kado terakhirku padanya dan menjadikannya sebagai kenangan terindah dalam sejarah hidupku selamanya
Kini aku hanya berharap suatu hari nanti akan datang keajaiban bahwa aku akan menjadi satu-satunya yang dia cari dan menjadikanku sebagai cinta sekaligus pasangan hidupnya sehingga dia bukan hanya cinta pertamaku tetapi akan menjadi cinta terakhirku juga. Cinta pertama adalah cinta yang tidak akan pernah bisa dilupakan bahkan setelah menikah hingga tua nanti selamanya.
#ChangeMaker