Perbedaan antara Tabir Surya Kimia dan Fisik

Annissa Wulan diperbarui 22 Agu 2020, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Tabir surya sangat penting dalam rutinitas perawatan kulit. Mungkin kamu sering mendengar tentang tabir surya kimia dan fisik, apa bedanya?

Tabir surya fisik atau dikenal juga sebagai tabir surya mineral, ketika diaplikasikan akan berada di atas kulit untuk menghalangi sinar UV menembus kulit. Tabir surya ini mengandung bahan mineral aktif seperti seng oksida dan titanium dioksida.

Tabir surya fisik memiliki spektrum luas, melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB. Seng oksida dan titanium dioksida menawarkan perlindungan kulit paling menyeluruh, seperti dilansir dari purewow.com.

 

2 dari 3 halaman

Perbedaan antara tabir surya fisik dan kimia

Ilustrasi wajah perempuan/copyright shutterstock

Sedangkan tabir surya kimia berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar UVB dengan menyerap ke dalam kulit. Bahan-bahan yang terdapat dalam tabir surya kimia biasanya merupakan kombinasi dari senyawa organik, seperti oxybenzone, octinoxate, avobenzone, octisalate, octocrylene, dan homosalate.

Tabir surya kimia terbuat dari bahan kimia yang menyerap sinar UV dan menciptakan reaksi kimia yang mengubah sinar UV menjadi panas untuk kemudian dilepaskan dari kulit. Tabir surya kimia membutuhkan setidaknya 20 menit untuk benar-benar menyerap ke dalam kulit, sedangkan tabir surya fisik tidak memiliki waktu tunggu.

Selain itu, tabir surya kimia mungkin akan meninggalkan bekas putih setelah diaplikasikan. Tabir surya kimia paling sesuai untuk kamu yang aktif dan cenderung berkeringat, karena tahan air, sedangkan tabir surya fisik lebih aman adalah pilihan yang lebih aman untuk lingkungan.

3 dari 3 halaman

Saksikan video menarik setelah ini

#ChangeMaker