Ajip Rosidi, Suami Nani Wijaya Meninggal Dunia di Usia 82 Tahun

Syifa Ismalia diperbarui 30 Jul 2020, 10:12 WIB

Fimela.com, Jakarta Kabar duka datang dari keluarga aktris senior Nani Wijaya. Sang suami, Ajip Rosidi menghembuskan napas terakhirnya di RS Tidar, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (29/7/2020) pukul 22.30 WIB.

Kabar kepergian Ajip Rosidi diketahui dari unggahan di Facebook Iman Soleh yang menuliskan, "Assalamualaikum wr wb. Telah berpulang ke Rahmatullah Kang Ajip Rosidi," tulisnya.

Suami kedua Nani Wijaya ini meninggal dunia di usia 82 tahun. Sebelumnya, Ajip sempat menjalani perawatan karena terjatuh di rumah anaknya di Pabelan, Kabupaten Magelang dan mengalami cedera di otak.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Nikahi Nani Wijaya

Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Keraton Kasepuhan Cirebon, menjadi saksi bisu pernikahan tokoh penting sastra Indonesia Ajip Rosidi dan aktris senior Nani Wijaya pada Minggu (16/4/2017). (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Pada 2017 lalu, Ajip resmi mempersunting Nani Wijaya. Pernikahan mereka digelar secara sederhana di Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat.

Ajip Rosidi yang kala itu berumur 79 tahun menikahi Nani Wijaya yang berumur 72 tahun dengan mahar 50 gram perhiasan emas. Sebelum jadi istri Ajip, Nani sempat menikah dengan Misbach Yusa, namun pada tahun 2012, Misbach meninggal dunia.

3 dari 4 halaman

Terkenal sebagai Sastrawan

"Insha Allah sangat bertanggung jawab kalau aku lihat. Orangnya baik dan sangat bertanggung jawab," ucap Cahya Kamila, di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2017). (Adrian Putra/Bintang.com)

Selain dikenal sebagai suami Nani Wijaya, Ajip Rosidi dikenal sebagai sastrawan, pengajar, redaktur media massa, sekaligus budayawan. Bahkan H.B. Jassin menyebut Ajip Rosidi sebagai salah satu dari angkatan 66. Maklum ia mulai melahirkan karya saat kelas 6 SD. Kala itu tulisannya diterbitkan surat kabar Indonesia Raya.

Dari hasil pemikirannya, lahir novel Perjalanan Pengantin (1958) dan Anak Tanah Air (1985). Sejumlah cerpen karya Ajip Rosidi yang diapresiasi publik diantaranya Tahoen-tahoen Kematian (1951) dan Sebuah Rumah Buat Hari Tua (1957).

4 dari 4 halaman

Saksikan Video Menarik Berikut