Perasaan Belum Bisa Bahagiakan Keluarga Selalu Hadirkan Kesedihan Mendalam

Endah Wijayanti diperbarui 30 Jul 2020, 10:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap keluarga memiliki banyak kisah dan makna tersendiri. Baik kisah bahagia maupun kisah yang berurai air mata. Kisah tentang orangtua, saudara, atau kerabat dalam keluarga. Ada makna dan pelajaran yang bisa dipetik dari setiap kisah yang kita miliki dalam keluarga. Melalui Lomba My Family Story ini Sahabat Fimela bisa berbagai kisah tentang keluarga.

***

Oleh: Nurul Hidayah

Halo, Ladies. Setiap anak pasti terlahir dari ayah dan ibu. Namun tidak semua anak memiliki keluarga. Keluarga bagi saya adalah segalanya. Keluarga bisa diibaratkan sebagai pondasi, penopang di kala jatuh bangun. Tempat pertama berbagi kebahagiaan dan sebagai arah pulang. Se-istimewa itu definisi keluarga menurut saya. Tanpa keluarga saya bukanlah apa-apa. Sesulit apa pun jalan hidup yang saya lalui, ada dekapan hangat keluarga yang menanti saya. 

Saya terlahir dari keluarga sederhana. Ayah dan ibu saya adalah orang biasa. Tetapi ayah selalu memberikan apa yang saya butuhkan. Keluarga juga sebagai tempat untuk mengadu. Mulai dari hal remeh temeh sampai hal-hal pelik yang tidak tahu lagi harus diselesaikan dengan cara bagaimana. Di saat orang-orang mencemooh, keluarga juga merupakan yang pertama mendukung, mempercayai, dan terus memberikan semangat.

Seperti saya saat ini, di kala susah sedih hati ini. Masalah mendera dengan bertubi-tubi. Seolah dunia akan berakhir. Seolah tidak punya kebahagiaan lagi. Sudah beberapa waktu ini saya menjadi jobseeker atau pengangguran. Sebuah beban yang amat berat menurut saya. Saya yang pontang panting kesana-kemari mencari pekerjaan. Berkali-kali ditolak. Berkali-kali juga menelan pil pahit kekecewaan.

Sebelumnya memang saya sudah pernah bekerja, dikarenakan perampingan perusahaan maka saya dan teman-teman saya harus "angkat koper dini". Bagi saya sendiri, mencari pekerjaan adalah hal yang menjadi momok tersendiri. Memiliki pengalaman kerja bukan jaminan bahwa kemudahan akan datang begitu saja. Sudah hampir mentok saya rasanya mencari jalan keluar. Sudah tidak terhitung berapa lamaran dan wawancara yang saya lakukan. Hasilnya masih saja nihil memasuki bulan kedelapan ini. Menganggur juga menyebabkan trauma berkepanjangan buat saya. Karena sebelumnya saya juga pernah menganggur selama satu tahun sebelum mendapatkan pekerjaan pertama saya. 

2 dari 3 halaman

Masih Tetap Berjuang Mencari Pekerjaan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Sebuah pengalaman yang menyakitkan buat saya. Pernah terbersit di pikiran saya bahwa cukup sekali saja menganggur, itupun sudah dalam waktu yang lama. Apalagi sekarang saya juga menganggur lagi dengan waktu yang lama dan tanpa kepastian. Makin bingung harus bagaimana dan seperti apa. Makin kacau pikiran saya.

Terkadang muncul pikiran-pikiran negatif untuk mengakhiri saja semua penderitaan ini. Sebenarnya saya bukanlah seorang pemalas atau orang yang sama sekali tidak berjuang. Justru saya berjuang dengan sangat keras dan terasa berdarah-darah. Hal tersebutlah yang membuat saya berpikir kadang mengapa hidup saya seperti ini. Mengapa jalan saya seperti ini. Mengapa kehidupan saya tidak bisa bahagia.

Entahlah, saya dengan susah payah menepis segala pemikiran negatif itu. Berusaha bangkit lagi meskipun sudah capek, lelah, hancur, dan rapuh. Dan dengan usia yang tidak muda lagi. Makin kacau kadang saya, apabila teringat umur dan sudah waktunya menikah. Tapi mau bagaimana lagi. Saya tidak bisa melakukan apa-apa selain terus berjuang. Dan berjuang. Katanya setiap orang memiliki waktunya masing-masing. Lagi-lagi keluarga saya memiliki peran yang sungguh penting di saat saya benar-benar terpuruk. 

Harapan saya cukup sederhana untuk keluarga saya. Saya ingin membahagiakan keluarga saya selagi masih ada waktu. Meskipun hidup memaksa saya untuk berdarah seperti ini. Keluarga tetaplah keluarga. Begitulah Ladies, curahan hati saya saat ini. Semoga Ladies di rumah, senantiasa mendapatkan perlindungan dari Tuhan. 

3 dari 3 halaman

Cek Video di Bawah Ini

#ChangeMaker