Perceraian Orangtua Sempat Membuatku Merasa Hampir Gila

Endah Wijayanti diperbarui 02 Agu 2020, 12:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap keluarga memiliki banyak kisah dan makna tersendiri. Baik kisah bahagia maupun kisah yang berurai air mata. Kisah tentang orangtua, saudara, atau kerabat dalam keluarga. Ada makna dan pelajaran yang bisa dipetik dari setiap kisah yang kita miliki dalam keluarga. Melalui Lomba My Family Story ini Sahabat Fimela bisa berbagai kisah tentang keluarga.

***

Oleh: Vincensia Oktalia Prasetiani

Kata kebanyakan orang, harta yang paling terindah dan berharga adalah keluarga, selain itu keluarga adalah tempat untuk pulang dari ingar bingar kehidupan. Namun, pernahkah kita berpikir bagaimana dengan mereka yang keluarganya sudah tidak utuh? Masihkah mereka merasakan kehangatan “rumah” tempat mereka pulang? Kali ini aku akan bercerita bagaimana arti keluarga bagiku, aku seorang kakak yang memiliki adik. Kami adalah anak broken home. Inilah ceritaku, semoga bisa membangkitkan rasa syukur dan semangat untuk terus berjalan dalam kebaikan.

Broken home terdengar sangat mengerikan bagi banyak orang, pasalnya perceraian orang tua adalah salah satu kesedihan mendalam bagiku. Tidak ada lagi kehangatan dan rasa saling mendukung di sini. Melihat orang tua yang tidak lagi bersama saja sudah sangat menyebalkan, rasanya aku ingin menjadi anak yang  nakal dan keluar dari jalur-jalur kebaikan yang sudah diajarkan Tuhan. Apalagi aku masih mempunyai seorang adik yang kecil. Ah. Akhirnya aku tidak mau menjadi anak “nakal” akan jadi apa aku nanti, jika menjadi anak dari orang tua yang bercerai saja sudah “dicap” jadi anak yang kelak pasti masa depannya suram dan pasti kalua membina rumah tangga akan gagal juga seperti orang tua. Sakit? Wah jangan ditanya perasaanku.

2 dari 3 halaman

Tetap Berhubungan Baik dengan Orangtua

ilustrasi./Photo by Đàm Tướng Quân from Pexels

Memang, awalnya saat tahu adanya banyak konflik hingga harus berujung perpisahan tidaklah mudah untuk dimengerti aku yang waktu itu masih SD. Aku dan kedua adikku tinggal bersama kakek dan nenek. Waktu itu konflik sudah terjadi, namun belum memuncak. Suatu hari Ketika aku mendaftar SMA. Ada sebuah syarat yaitu Kartu Keluarga. Betapa kagetnya aku ketika harus tahu tidak ada nama ayahku di sana. Hal itu memang sudah membuatku hampir gila, tapi aku harus tetap bersemangat karena ada adikku yang memerlukan contoh teladan yang baik, yaitu dari kakaknya.

Aku selalu mengajarinya banyak hal dan akan terus mendukungnya, selalu. Walaupun keluarga kami sudah seperti ini, aku selalu berhubungan baik dengan ayah dan ibuku. Aku selalu mendoakan mereka agar bisa menemani aku dan adikku hingga nanti. Semoga Tuhan memberi kesehatan, umur panjang, dan rezeki yang cukup bagi kami sekeluarga.

Ada banyak keluarga di dunia ini, macam-macam latar belakang dan jalan kehidupannya. Barangkali ada kawan yang mengalami hal yang sama, tetap semangat ya. Semua yang diciptakan Tuhan pasti terdapat tujuan baik di dalamnya. Semoga kita semua selalu diberi kesempatan untuk berbakti pada kedua orangtua kita. Semoga kisahku ini bisa teman-teman ambil yang baik, barangkali ada kesalahan dalam penulisan, aku mohon maaf ya! Jangan lupa jaga kesehatan.

3 dari 3 halaman

Cek Video di Bawah Ini

#ChangeMaker