Fimela.com, Jakarta Banyak perusahaan hingga lembaga riset berjuang menemukan cara untuk mengatasi wabah pandemi Covid-19. Salah satunya dengan mengembangakan vaksin Covid-19 di Indonesia.
Dua peneliti perempuan Indonesia, Prof. Herawati Sudoyo, PhD. dan Frilasita Aisyah Yudhaputri, MbiomedSc, tergabung dalam Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, didukung L'Oreal Indonesia ikut serta dalam menemukan vaksin untuk Covid-19.
Whole genome sequencing (WGS) atau pengurutan genom adalah proses penentuan urutan materi genetik (DNA/RNA) secara lengkap virus pada satu waktu. Penelitian mendalam mengenai karakteristik molekuler virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit COVID-19, dibutuhkan sebagai fondasi berbagai riset lainnya.
Frilasita Aisyah Yudhaputri MbiomedSc mengatakan sejumlah 100 spesimen klinis yang telah terkonfirmasi positif COVID-19 dari seluruh Indonesia berdasarkan metode real-time reverse transcription-polymerase chain reactions akan dipilih untuk dilakukan karakterisasi genom lengkap SARS-CoV-2.
"Dua tujuan utama yang menjadi inspirasi kami serta kami harapkan dapat bermanfaat, tidak hanya bagi kalangan peneliti, namun juga di dunia adalah untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi genom lengkap (WGS) SARS-CoV-2 dari spesimen klinis COVID-19 seluruh Indonesia dengan menggunakan Platform Next GenerationSequencing serta membagi protokol standar WGS COVID-19 sebagai bentuk dukungan untuk penelitian di Indonesia,” jelas Frilasita Aisyah Yudhaputri MbiomedSc dalam webinar bersama L'Oreal.
What's On Fimela
powered by
Riset genome sequencing SARS-CoV-2
Prof. Herawati Sudoyo, PhD, menyampaikan riset merupakan fondasi untuk melakukan inovasi. Riset genome sequencing SARS-CoV-2 ini menjadi penelitian dasar untuk mengenal karakteristik spesifik virus yang ada di Indonesia.
Selanjutnya hasil dari genome sequencing ini dapat digunakan untuk melakukan berbagai riset lanjutan, misalnya risettentang evolusi dan penyebaran virus SARS-CoV-2, pengembangan vaksin, maupun obat antivirus.
"Dengan data whole genome sequencing SARS-CoV-2 tersebut, sekuensvirus SARS-CoV-2 Indonesia dapat dianalisis dan dibandingkan dengan negara lain," tutur Prof. Herawati
Melanie Masriel, Communications, Public Affairs, and Sustainability Director, L’Oréal Indonesia menyampaikan bantuan dana riset sebesar 400 juta rupiah yang diberikan kepada LBM Eijkman merupakan bagian dari total bantuan solidaritas L’Oréal terhadap penanganan COVID-19 di Indonesia.
"Bantuan dana riset kepada LBM Eijkman melengkapi bantuan solidaritas dalam bentuk pembersih tangan berbasis alkohol (handsanitizer) dan produk kebersihan/perawatan personal yang ditujukan kepada berbagai pihak yang berada di garda terdepan termasuk tenaga medis, pegawai toko, pengemudi ojol, jurnalis sertamasyarakat yang paling terdampak perekonomiannya," tutur Melanie.
#changemaker