Fimela.com, Jakarta Di tengah pandemi Corona, penting sekali untuk menjaga kesehatan fisik dengan berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Namun, memelihara kesehatan mental dan menjaga suasana hati juga sangat penting. Salah satu jenis gangguan suasana hati yang paling banyak diderita masyarakat dunia adalah depresi.
Baru-baru ini, Liputan6.com mewartakan, Akademisi Fakultasi Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran (Unpad), Dr Adiatma Yudistira Manogar Siregar melakukan sebuah peneliatan mengenai dampak pandemi Corona berdasarkan tren gejala depresif dan perlikau pada masyarakat.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan mahasiswa paling rentan menunjukkan gejala-gejala depresi. Sebanyak 51,16 persen dari mahasiswa di Indonesia merasa pesimistis, sementara 42,98 persen lainnya merasa khawatir terhadap pandemi COVID-19, dan 60 persen lagi merasa media sosial mendorong munculnya kecemasan.
Selain mahasiswa, wartawan juga menjadi salah satu kelompok yang paling rentan menunjukkan gejala depresi di tengah pandemi Corona ini. Namun, sebenarnya, apa saja gejala depresi?
What's On Fimela
powered by
1. Sedih dan Hampa
Pakar Epidemiologi dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid dari Universitas Indonesia menulis dalam situs kesehatan KlikDokter, salah satu tanda depresi adalah munculnya suasana hati yang sedih dan hampa. Berbeda dengan perasaan yang bisa berubah-ubah dengan ceat tergantung situasi yang sedang dialami, suana hati cenderung stabil dan tidak terlalu dipengaruhi situasi lingkungan. Bahkan, suasana hati ini kerap kali terhadi tanpa ada peristiwa menyedihkan yang baru saja terjadi.
2. Kehilangan Minat
Orang yang mengalami depresi juga kerap kali kehilangan minat dan keinginan untuk melakukan hal yang sebelumnya sangat dia senangi.
3. Lelah Sepanjang Waktu
Selain itu, penderita depresi juga merasa tidak berenergi, merasa lelah sepanjang hari atau setiap saat meski tidak melakukan aktivitas berat. Rasa lelah ini juga kerap kali menimbulkan rasa malas mengurus dirinya sendiri, seperti mandi, menyisir rambut, atau membersihkan kamar.
4. Perubahan Berat Badan
Meski bukan gejala khusus, namun penyintas depresi kerap kali mengalami perubahan berat badan, baik berat badan naik terus-menerus, atau juga semakin turun.
5. Sulit Berkonsentrasi
Sulit berkonsentrasi juga menjadi salah satu gejala umum depresi. Hal ini mengakibatkan penyintas depreasi tidak bisa belajar atau bekerja dengan optimal. Sehingga, performa belajar dan kerja menurun.
6. Gangguan Tidur
Penyintas deprasi juga kerap mengalami gangguan tidur yang beragam. Sebagian mengalami kesulitan tidur atau insomnia, sebagian lagi justru merasa mengantuk sepanjang hari atau hipersomnia.
7. Merasa Bersalah
Depresi juga kerap kali ditandai dengan perasaan bersalah yang berlebihan. Biasanya, perasaan ini muncul sekalipun tidak ada kesalahan yang dia lakukan. Bahkan, tidak jarang pasien merasa bersalah karena mengalami depresi dan berujung pada keinginan untuk bunuh diri.
#ChangeMaker