Hari Anak Nasional, Psikolog Bahas Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi

Meita Fajriana diperbarui 28 Jul 2020, 08:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini dilakukan di tengah tatanan normal baru yang mengharuskan para orangtua, keluarga, dan sekolah menyesuaikan cara pengasuhan dengan kondisi yang sedang terjadi. Pemerintah pun memaknai perayaan HAN kali ini dengan upaya agar tumbuh dan kembang anak dapat berjalan secara optimal di masa pandemi, serta mendorong keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan terhadap 79.55 juta anak Indonesia.

“Hal terpenting dalam kegiatan pembelajaran di rumah adalah menciptakan suasana yang nyaman agar anak-anak tidak jenuh dan dapat tetap semangat dalam melakukan kegiatan belajar,” ujar Saskhya Aulia Prima, Psikolog, Rumah Konsultasi Tiga Generasi dalam bincang “BaBe 1 on 1”.

“Komunikasi yang lancar antara sekolah dan orangtua, terutama mengenai materi pembelajaran dan tantangan yang mungkin dihadapi orangtua saat di rumah, juga menjadi kunci keberhasilan proses belajar di rumah untuk anak-anak.”

Saskhya juga memberikan tips agar orangtua menerapkan rutinitas meskipun di rumah saja. Rutinitas yang dapat diprediksi dan dilakukan secara terus-menerus, mampu memberikan perasaan yang aman, tenang, dan nyaman bagi anak di tengah kondisi yang sedang tidak menentu ini.

 

2 dari 3 halaman

Peran orangtua dalam pembelajaran jarak jauh

Pembelajaran Jarak Jauh dari pandangan psikolog di Hari Anak Nasional/ Kredit: Mohamed Hassan via Pixabay

“Orangtua perlu ingat, bahwa kita bukan menghadapi anak kecil, tapi orang dewasa yang masih kecil, sehingga kita perlu mempersiapkan rumah sebagai wadah yang mampu membantu mereka menghadapi tantangan di masa depan,” tambahnya Saskhya.

 

3 dari 3 halaman

Pembelajaran disesuaikan dengan minat anak

Pembelajaran Jarak Jauh dari pandangan psikolog di Hari Anak Nasional/ Kredit: Kreatikar via Pixabay

Minat yang merupakan ketertarikan anak pada suatu kegiatan, perlu dieksplor sejak dini, dan sebaiknya untuk anak-anak di usia dini, fokusnya tidak hanya pada satu minat saja.

“Minat dan bakat pada kegiatan seni dan olahraga justru sangat berpengaruh pada faktor kognitif anak atau kecerdasannya. Oleh karena itulah, saat sedang pembelajaran di rumah ini, menjadi momen yang tepat untuk mengeksplorasi berbagai minat anak melalui bermacam-macam kegiatan,” kata Farraas Afiefah Muhdiar, Psikolog, Rumah Konsultasi Tiga Generasi.

#changemaker