Serba-Serbi Cryptic Pregnancy atau Kehamilan Samar yang Harus Diketahui

Novi Nadya diperbarui 22 Jul 2020, 09:33 WIB

Fimela.com, Jakarta Cryptic pregnancy atau kehamilan samar adalah saat seorang perempuan tidak menyadari jika dirinya hamil. Kadang-kadang perempuan itu menyadari jika dirinya hamil dalam trimester ketiga atau hanya saat dia melahirkan seperti mengutip dari medicalnewstoday.com. 

Seperti kasus cryptic pregnancy yang dialami seorang perempuan di Tasikmalaya yang mengaku melahirkan setelah hamil hanya satu jam. 

Masih menurut medicalnewstoday, studi terbaru tentang cryptic pregnancy atau kehamilan samar sulit didapatkan. Namun dari studi-studi sebelumnya mengatakan jika kehamilan samar terjadi lebih sering daripada yang dipikirkan dokter.

 

Sebuah tinjauan tahun 2011 menemukan 1 dari 475 perempuan tak menyadari kehamilan mereka pada 20 minggu atau lebih. Sebab mereka tidak memiliki gejala khas kehamilan seperti mual, telat menstruasi, perut membesar, dan bahkan dokter dan keluarganya tidak menyadari kehamilannya.

Dokter mengklasifikasikan kehamilan samar sebagai psikotik atau nonpsikotik. Masih menurut ulasan tahun 2011, perempuan dengan penolakan kehamilan samar psikotik kemungkinan memiliki penyakit mental seperti skizofrenia atau gangguan bipolar.

Mereka mungkin mengalami gejala kehamilan namun mungkin menghubungkannya dengan penyebab delusi. Sementara perempuan dengan kehamilan samar nonpsikotik tidak memiliki riwayat penyakit mental dan rasa realitas mereka utuh.

What's On Fimela
2 dari 8 halaman

Gejala

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Seperti yang dijelaskan, perempuan dengan kehamilan samar mungkin tidak mengalami gejala kehamilan khas atau hanya samar-samar. Dokter mungkin perlu mempertimbangkan lebih saat menangani perempuan berusia subur dengan gejala kemungkinan hamil bahkan jika mereka menyangkal kemungkinan tersebut.

Dokter juga mungkin merasa sulit untuk mendiagnosis kehamilan samar. Apalagi jika perempuan hamil samar tidak pernah berkonsultasi dengan dokter selama masa kehamilannya. 

Atau sebaliknya, ibu hamil samar telah berkonsultasi dengan dokter namun tak menerima diagnosis yang benar. Namun dengan meningkatkany kesadaran penyedia layanan kesehatan, kehamilan samar harusnya memiliki akses untuk perawatan medis untuk membantu meningkatkan proses tumbuh kembang bayi dalam janin.

Sebab bayi yang dilahirkan lewat kehamilan samar cenderung memiliki bobot yang lebih ringan. Karena kurangnya pemenuhan asupan yang dibutuhkan saat tumbuh kembang.

3 dari 8 halaman

Penyebab

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Menurut literatur, para peneliti sebelumnya berpikir jika perempuan dengan kehamilan samar memiliki satu atau lebih dari beberapa faktor berikut ini;

Usia lebih muda, dukungan sosial dan keluarga yang buruk, penyakit mental, atau riwayat penyalahgunaan narkoba. Namun tampaknya hasil tersebut juga ikut menjadi samar karena bukti terbaru menunjukkan faktor berbeda. 

Seperti berusia 20-an, sudah pernah punya anak, punya support sosial dan keluarga yang baik, hanya segelintir yang memiliki kecerdasan rendah, sampai penyalahgunaan narkoba atau gangguan mood dan kejiwaan.

Tambahan lainnya adalah tekanan eksternal dan konflik emosional di sekitarnya juga dapat menyebabkan penolakan kehamilan pada perempuan sehat. Nah jika ibu hamil menolak kehamilannya sendiri, menjadi kesulitan tersendiri bagi dokter untuk mengidentifikasi.

4 dari 8 halaman

Faktor Risiko

Ilustrasi/copyrightshutterstock/Have a nice day Photo

Perempuan yang mengalami kehamilan samar dengan gangguan kejiwaan bisa jadi menyadari gejalanya. Namun mereka tetap menyangkal kehamilan dan menghubungannya dengan penyebab delusional.

Sementara perempuan tanpa gangguan penyakit mental mungkin mengalami stres dan konflik tentang kehamilan itu sendiri. Dan membuat kehamilannya samar secara disengaja.

Sejauh ini dokter belum menetapkan faktor risiko untuk kehamilan samar. Sebab mereka tidak dapat mengidentifikasi dari fitur umum.

5 dari 8 halaman

Komplikasi

ilustrasi ibu hamil | pexels.com/@freestocks

Saat kehamilan samar berlangsung, dokter memiliki peluang lebih baik untuk mendeteksi kehamilan. Sebab tingkat kehamilan samar menurun dari 1 dalam 475 kehamilan pada 20 minggu menjadi 1 dalam 2.500 kehamilan saat persalinan dimulai.

Karena perempuan dengan kehamilan samar hanya dapat mengetahui pada masa kehamilan selanjutnya, kemungkinan besar mereka mengalami gangguan emosional. Setelah melahirkan biasanya mereka dapat memutuskan hubungan dengan bayinya, meningkatkan risiko pelecehan, penelantaran anak, dan kematian. 

Perempuan dengan kehamilan samar mungkin juga tidak meminta bantuan saat melahirkan karena belum menyiapkan diri. Apalagi bagi yang tetap menolak atau menyangkal kehamilannya yang membuat bayi berisiko lahir prematur, berukuran kecil, sampai yang terburuk kematian.

6 dari 8 halaman

Apa yang harus dilakukan saat tes kehamilan negatif?

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/interstid

Perempuan yang meyakini dirinya hamil meski memiliki hasil testpack negatif harus berkonsultasi dengan dokter kandungan atau penyedia layanan kesehatan lainnya. Sebab tes kehamilan paling spesifik dan akurat adalah tes darah.

Dokter akan memeriksa keberadaan human chorionic gonadotropin (HCG)dalam darah. HCG adalah hormon yang dilepaskan oleh plasenta.

Mengapa Tes Kehamilan Bisa Menunjukkan Hasil Negatif Palsu?

Jika seseorang mengikuti petunjuk tes kehamilan urine di rumah dengan benar, hasilnya biasanya dapat diandalkan. Situasi lain yang dapat menyebabkan hasil negatif palsu memiliki beberapa faktor, di antaranya;

Menjalani tes terlalu dini, menggunakan urine encer untuk tes kehamilan, memeriksa hasil tes terlalu cepat, atau obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi tes. Obat-batan yang mempengaruhi hasil tes kehamilan meliputi obat penyakit parkinson, promethazine, obat anti cemas, diuretik, sampai obat kesuburan.

Selain itu bisa juga dari faktor alat tes kehamilan yang tidak dapat diandalkan. Sebab itu cobalah untuk membeli alat tes kehamilan dari beberapa merek dengan kadar sensitivitas berbeda.

7 dari 8 halaman

Kapan Harus ke Dokter?

ilustrasi dokter/Photo by rawpixel.com from Pexels

Setiap perempuan yang mengalami gejala kehamilan harus berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan diagnosis. Perempuan yang sedang hamil memerlukan perawatan prenatal agar kehamilan berjalan baik serta bayi dan ibu sehat.

8 dari 8 halaman

Simak Video Berikut

#ChangeMaker