Pentingnya Rest Day di Antara Rutinitas Olahraga Sehari-hari

Annissa Wulan diperbarui 21 Jul 2020, 11:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Rutinitas olahraga memang memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti menghilangkan stres, meningkatkan kesehatan jantung, dan risiko penurunan fungsi kognitif. Namun, para pakar menegaskan bahwa rutinitas olahraga tidak boleh dilakukan setiap hari, 24 jam 7 hari, kamu juga perlu memiliki rest day.

Rest day akan memastikan tubuh dan pikiranmu memiliki waktu yang cukup untuk pulih setelah olahraga. Memberi kesempatan bagi tubuh untuk beristirahat sama pentingnya dengan melatihnya.

Dilansir dari huffpost.com, berikut ini adalah beberapa alasan pentingnya memiliki rest day di antara rutinitas olahraga sehari-hari. Penasaran?

1. Pemulihan diperlukan untuk perbaikan jaringan

Olahraga yang intens dapat membuat tubuh stres dan merusak jaringan otot. Rest day memberi jaringan otot waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki diri dan menjadi lebih kuat.

Setidaknya sisakan 1 hari dalam seminggu untuk rest day atau lakukan aktivitas yang ringan saja selama rest day untuk memungkinkan otot meremajakan diri dan membangun kembali. Memaksa otot bekerja keras setiap hari justru akan meningkatkan risiko cedera.

2. Rest day dapat mencegah cedera

Mendorong tubuh bekerja terlalu keras dan terlalu sering dengan olahraga tanpa istirahat cenderung akan berakhir dengan cedera dan rasa sakit. Keletihan karena olahraga yang terlalu keras dapat menyebabkan patah tulang karena stres, cedera berlebihan, nyeri sendi, dan kelelahan emosional.

 

 

2 dari 3 halaman

3. Menghemat massa tulang

ilustrasi olahraga lari pagi | pexels.com/@mentatdgt-330508

Overtraining dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang. Olahraga yang sangat intens tanpa periode pemulihan yang memadai dapat menyebabkan peningkatan peradangan dan resorpsi tulang.

4. Memberi waktu istirahat untuk otak

Tubuh bukan satu-satunya yang perlu istirahat dari olahraga, pikiran atau otak juga akan mendapatkan manfaat dari rest day yang kamu lakukan. Olahraga meningkatkan hormon stres, yaitu kortisol.

Ketika kortisol tinggi, tubuh tidak dapat bekerja dengan efisien karena otak percaya bahwa kamu meletakkannya dalam lingkungan berbahaya. Kadar kortisol yang tinggi akan membuat tubuh berfokus pada menjaga keamanan, bukan membangun jaringan tanpa lemak.

3 dari 3 halaman

5. Rest daya akan meningkatkan otot

ilustrasi sepatu olahraga | pexels.com/@karolina-grabowska

Ketika jaringan otot memperbaiki diri selama kamu rest day, maka saat kamu kembali olahraga, tubuh akan menjadi lebih kuat dengan massa otot yang lebih banyak.

6. Menghindari kejenuhan

Rest day memungkinkan otak mengalami potensi monoton dari rutinitas olahraga harian.

#ChangeMaker