Fimela.com, Jakarta Sudah bukan hal mengejutkan jika ada hubungan menantu dan mertua yang tak baik. Bahkan menurut psikolog Terri Apter dari Cambridge University menunjukkan bahwa tiga dari empat pasangan menikah menunjukkan konflik signifikan dengan mertuanya.
Hubungan tak enak ini tentu disebabkan oleh banyak hal. Dalam penelitian dan bukunya, Terri mengungkapkan ada beberapa alasan umum yang menjadi masalah antara menantu perempuan dan mertua adalah adanya keangkuhan, paksaan dan tidak menghormati batasan masing-masing.
Beberapa hal yang sering dipermasalahkan seperti misalnya:
- Tekanan untuk memiliki anak, yang mana sering menjadi pemicu ketegangan antara menantu perempuan dan mertuanya.
- Saudara yang lebih tua mencoba ikut campur dan bahkan memegang kendali dalam urusan rumah tangga.
- Mertua yang sok tahu, merasa dirinya paling benar dan ingin menunjukkan kuasa dan kendali dalam pernikahan anaknya.
- Apa yang diyakini dan dipahami mertua tidak sejalan dengan menantu.
- Keyakinan orangtua bahwa menantunya kurang layak atau tidak baik untuk anaknya.
- Segala masalah terkait perbedaan cara membesarkan anak.
- Perbedaan sifat atau karakter.
- Masalah keuangan (memberi atau meminjam uang)
- Tekanan menyesuaikan pemahaman agama atau kepercayaan adat.
Masalah-masalah ini akan semakin terasa ketika menantu dan mertua hidup bersama. Itulah alasan mengapa sebaiknya ketika membangun rumah tangga, pasangan menikah sudah siap tinggal terpisah dengan orangtua mereka.
Untuk menyelesaikan setiap masalah yang terjadi memang sebaiknya dibicarakan dengan baik-baik dan bisa saling menghargai cara masing-masing ya Sahabat Fimela.
#ChangeMaker with FIMELA