Fimela.com, Jakarta Kesepian pada dasarnya bisa menimpa siapa saja, baik yang masih lajang maupun yang sudah punya pasangan. Kesedihan pun bisa dirasakan oleh siapa saja, baik saat masih sendiri maupun saat sudah memiliki kekasih hati. Maka kebahagiaan pun bisa dirasakan oleh setiap orang, baik saat masih belum punya pasangan maupun yang sudah punya pasangan.
Saat masih sendiri atau belum punya pasangan, kadang kita merasa hidup kita merana. Kita merasa hidup kita belum utuh karena belum punya pasangan. Sampai-sampai kita merasa tidak bisa bahagia dalam hidup karena belum punya seseorang untuk melengkapi hidup. Padahal kita tak harus menunggu punya pasangan untuk bahagia.
1. Setiap Bagian dari Diri Kita Berhak Bahagia
Untuk bahagia kita bisa memulainya dengan mencintai diri sendiri. Pada waktu-waktu tertentu, kita perlu lebih memprioritaskan kebutuhan pribadi terlebih dahulu sebelum membantu orang lain memenuhi kebutuhannya. Tak harus selalu menyiksa diri sendiri dengan berharap dicintai orang lain terlebih dahulu untuk bisa bahagia. Mencintai diri sendiri bukanlah tindakan egois, tapi upaya kita lebih menghargai hidup.
2. Di Dalam Hidup Ini, Kita Bertanggung Jawab atas Kebahagiaan Kita Sendiri
Jika terus menggantungkan kebahagiaan kepada orang lain, maka hidup akan terasa makin sulit dijalani. Kita akan terus merasa kekurangan. Selalu merasa kecewa dengan hal-hal yang ada di sekeliling kita. Orang yang bertanggung jawab atas kebahagiaan kita adalah diri kita sendiri. Tak perlu menunda kebahagiaanmu. Kamu berhak bahagia hari ini, sekarang juga. Sebab kamu punya kendali untuk membuat pilihan-pilihan hidup yang lebih baik untuk dirimu.
3. Kesepian Tak Bisa Dijadikan Alasan untuk Meratapi Kesedihan
Merasa sepi dan sendiri adalah hal yang wajar dirasakan oleh hampir semua orang. Selalu ada fase di mana hampir seseorang hanya berteman sepi, sendiri dan kesulitan untuk sekadar tersenyum. Tapi bukan berarti kesepian selalu dijadikan alasan untuk mengasihani diri sendiri. Bersedih secukupnya sebab untuk bahagia kamu perlu menyediakan ruang yang lebih lapang di hatimu.
Once your happiness is taken care of and you really learn to love yourself, you free up your emotional time and energy to love others and focus on them. - PositivelyPresent
4. Terlalu Mengkhawatirkan Masa Depan Hanya akan Menyiksa Batin
Mungkin kamu sedih karena sudah berulang kali gagal dalam menjalin hubungan. Sehingga saat tak kunjung menemukan seseorang yang tepat, kamu merasa tersiksa. Namun, sadari bahwa tak semua hal bisa kita kontrol dan kendalikan. Obsesi untuk mengontrol segala sesuatu bisa meningkatkan kadar stres kita. Kita tak bisa mengontrol semua keadaan. Tak semua keadaan dan situasi bisa kita kontrol sesuai dengan keinginan kita. Maka, lepaskan obsesi ini supaya hidup bisa lebih tenang. Lebih baik fokus pada hal-hal yang memang masih bisa kita kendalikan dan tidak terlalu memaksakan diri mengatur hal-hal yang di luar batas kemampuan kita. Jika memang saat ini belum pada pasangan, maka nikmati saja waktu yang ada saat ini. Tak usaha terlalu mencemaskan yang akan terjadi kemudian.
5. Hidup Cuma Sekali
Ketika orang-orang berpaling dan tidak memihakmu, maka kamu hanya bisa mengandalkan diri sendiri untuk bangkit. Saat semua jalan tertutup dan buntu, hanya dirimu yang bisa menemukan pintu baru. Menyadari bahwa diri kita berharga dan mengingat bahwa hidup ini tak lain adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa, maka kita bisa lebih mudah dalam menemukan harapan-harapan baru dalam hidup.
Jadi, kebahagiaan apa yang akan kamu ciptakan hari ini?
#ChangeMaker