Fimela.com, Jakarta Menjadi orang lain dan bersembunyi di balik akun media sosial membuat orang merasa nyaman kala melontarkan tudingan, hujatan, dan aksi bullying di ranah maya. Hal ini juga menjadi perhatian Ardina Rasti.
"Dear para penghujat, yang dengan mudahnya menghina. Dengan gampangnya merendahkan orang lain. Merendahkan fisik, kemampuan, penampilan, perilaku orang lain, sambil tertawa-tawa dan tidak merasa bersalah," kata Rasti di laman Instagramnya, ardinarasti6, baru-baru ini.
Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh para haters merupakan hal yang tidak bermoral. "Sesungguhnya hidup kita yang cuma sekali ini dijalani dengan agama. Dan agama mengajarkan berbuat kebaikan," tuturnya.
Lebih Baik Diam
Percaya atau tidak, prinsip 'apa yang ditabur maka akan dituai' oleh seseorang, dalam proses berjalannya kehidupan akan selalu terjadi. Demikian pula yang diyakini oleh Ardina Rasti, bahwa orang baik akan mendapatkan kebaikan, begitu pula sebaliknya.
"Sesungguhnya ada yang namanya karma dan hukum Tabur-Tuai. Apa yang kita lakukan, akan kembali pada kita. Maka sebaik-baiknya kita sebagai manusia, cobalah untuk berbuat kebaikan," papar Rasti.
Ia menambahkan jikalau tak ada kebaikan yang bisa dilakukan atau disebar, maka selayaknya seseorang tak melakukan kejahatan. "Apabila tidak ada kebaikan yang bisa kita lakukan, lebih baik diam," paparnya.
Selalu Tebar Kebaikan
Ardina Rasti mengatakan bahwa saat seseorang menyakiti orang lain, maka itu semua pasti akan kembali pada dirinya sendiri, atau pada orang terdekat dan yang paling disayanginya.
"Karena penyesalan di akhir akan jadi terlambat. Dan apabila kita sesama wanita, maka lebih baik apabila kita saling mendukung, saling menyemangati, saling mengasihi, dibanding saling menjatuhkan dan menyakiti," ujarnya.
"Bagi teman-teman tersayang, selamat menyebar kebaikan yaa, semoga kita selalu dijauhkan dari orang-orang yang negatif," tandas Rasti.