Fimela.com, Jakarta Kamu mungkin sudah sering mendengar bahwa bahasa cinta termasuk kata-kata penegasan, waktu berkualitas, menerima hadiah, tindakan pelayanan, dan sentuhan fisik. Beberapa waktu belakangan, bahasa cinta menjadi topik yang sering dibicarakan karena adanya perdebatan tentang apakah seks masuk ke dalam bahasa cinta.
Kelly Connell, seorang pakar seksualitas dan hubungan menjelaskan bahwa itu tergantung pada jenis seks yang dilakukan untuk menentukannya sebagai bahasa cinta. Orang berhubungan seks karena berbagai alasan, terkadang karena ingin mengekspresikan cinta atau hanya karena merasa perlu melakukannya.
Ketika seks dikategorikan sebagai hubungan intim, maka seks bisa dianggap bagian dari bahasa cinta. Kamu menggunakan tubuhmu untuk memberitahu orang lain bahwa kamu menghargainya dan mencintainya melalui sentuhan dan koneksi, seperti dilansir dari sheknows.com.
Seks bisa termasuk ke dalam bahasa cinta
Sentuhan fisik yang mencakup seks dapat dianggap sebagai bahasa cinta yang valid, namun niat di balik hal itulah yang paling penting. Apapun bahasa cinta yang kamu tunjukkan kepada pasangan, niatnya adalah memberikan perasaan cinta kepada orang itu, tanpa mengharap sesuatu sebagai balasan.
Walaupun seks memainkan peran penting dalam sebuah hubungan, namun menganggap seks sebagai satu-satunya cara dapat melemahkan pentingnya semua bentuk hubungan fisik lainnya, seperti berpegangan tangan, berpelukan, dan berciuman. Bagaimana menurutmu?
Saksikan video menarik setelah ini
#ChangeMaker