WHO Ungkap Virus Corona Menular Lewat Udara, Berikut Cara Kita Melindungi Diri

Anisha Saktian Putri diperbarui 11 Jul 2020, 10:08 WIB

Fimela.com, Jakarta Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengakui fakta bahwa penyebaran virus corona mampu bertahan di udara dan dapat menular kepada orang lain. Dalam hasil penelitian 239 ilmuwan yang disampaikan kepada WHO, dijelaskan Virus Corona dapat tetap berada di udara selama berjam-jam dan menginfeksi orang ketika mereka menghirupnya.

Risiko penularan paling tinggi terjadi di ruang tertutup dengan ventilasi yang buruk. Teori menunjukkan aerosol mikroskopis bisa dihasilkan dari cara kita bernapas dengan cara menguap. Serta lewat pernapasan normal dan ketika berbicara yang mengembuskan aerosol atau partikel padat dalam udara maupun tetesan cairan.

Dengan demikian, WHO menyampaikan orang yang rentan dapat menghirup aerosol dan dapat terinfeksi jika aerosol mengandung virus dalam jumlah yang cukup sehingga menyebabkan infeksi.

dr. Adityo Susilo SpPD-KPTI, Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi, Departemen Penyakit Dalam FKUI/RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo sekaligus Tim Pakar Gugus Tugas COVID-19 mengatakan belum dapat menyatakan jika virus corona bisa melalui udara, namun tetap saja kondisi ini sangat memungkinkan.

Jika benar Covid-19 dapat menular melalui udara, dr. Adityo menyampaikan jaga jarak sosial dan fisik sejauh dua meter sudah tidak efektif lagi. "Ukuran akan sangat kecil di bawah 5 kilometer, faktor gravitasi tidak besar perannya, jadi bisa melayang di udara. Maka sosial distancing semula dua meter menjadi lebih lebar," papar Adityo dalam webinar Kalbe.

2 dari 2 halaman

Lalu apa yang harus dilakukan?

ilustrasi hand sanitizer untuk mencegah virus corona | unsplash.com/@kellysikkema

dr. Adityo mengatakan jika sudah menjaga jarak dua meter namun ketika Covid-19 bisa menular lewat udara, sahabat Fimela kemungkinan akan positif virus corona jika dalam ruangan yang bersama dengan pasien dan selama sirkulasi udara yang sama.

"Kalau airbone menjaga jarak jadi lebih sulit, sebab jika dalam satu ruangan dan berbagi sirkulasi yang sama akan berpotensi tertular," tambahnya.

Maka dari itu, penggunaan masker menjadi hal yang tidak bisa dinegosiasikan lagi. Selain itu, sebaiknya jangan terlalu lama dalam ruangan ber AC.

Ketika di dalam ruangan, Linsey Marr, seorang ahli aerosol di Virginia Tech mengatakan dapat membuka jendela dan pintu. Serta dapat meningkatkan filter di sistem pendingin udara rumah, atau menyesuaikan pengaturan untuk menggunakan lebih banyak udara luar daripada udara daur ulang.

Jika tidak ada hal-hal yang mendesak dan penting, cobalah untuk minimalkan waktu yang dihabiskan di dalam ruangan, terutama tanpa masker. Semakin lama menghabiskan waktu di dalam, semakin besar dosis virus yang mungkin dihirup.

#Changemaker