Fimela.com, Jakarta Perselingkuhan emosional didefinisikan sebagai bentuk kecurangan yang terjadi melalui perasaan atau pikiran. Dengan perkembangan teknologi ponsel dan internet, pengertian perselingkuhan telah diperluas dengan memasukkan definisi tradisional ditambah perasaan atau pemikiran yang mengakibatkan perselingkuhan emosional.
Untuk diketahui definisi tradisional atau konvensional tentang perselingkuhan sendiri adalah jika salah seorang dalam hubungan berkomitmen melakukan hubungan seksual dengan yang bukan pasangannya. Namun beberapa tahun terakhir, bukan hanya perselingkuhan fisik, kecurangan telah meluas mencakup perselingkuhan emosional.
Perselingkuhan bukan saja tentang memiliki keimtiman lain secara seksual, namun dengan seseorang di ponselnya, bertemu seseorang lewat internet atau di tempat kerja, dan menjaga hubungan emosional dengan seseorang selain pasangan.
Melansir dari mydomaine.com perbedaan antara perselingkuhan fisik dan perselingkuhan emosional adalan kontak fisik yang aktual. Biasanya mereka akan bertemu muka dan melakukan hubungan fisik.
Perbedaan
Sementara perselingkuhan emosional tetap terjadi lewat pertemuan nirkabel seperti di ponsel dan komputer. Atau dengan tatap muka seperti makan siang dengan seseorang selain pasangan tanpa keintiman fisik.
Banyak orang yang selingkuh secara emosional namun mereka tidak menganggapnya sebagai bentuk kecurangan. Mereka berpikir karena tidak ada kontak fisik, maka perilaku tersebut tidak dapat dianggap perselingkuhan.
Contoh, Janeta terhubung kembali dengan Derry, mantan pacar saat SMA di Facebook. Keduanya mulai intens berbalas pesan di fitur media sosial hingga akhirnya berbagi masalah dengan rinci termasuk soal pernikahan yang membuat ikatan emosional mereka kembali terbentuk.
Tak lama, Janeta dan Derry menghidupkan kembali romansa dengan mengungkit kisah lama berakhirnya hubungan kala itu. Obrolan makin seru dan merasa perlu untuk bertemu dan mengekspresikan cinta satu sama lain.
Hasil akhirnya adalah pasangan yang tidak setia memiliki lebih banyak perhatian emosional pada seseorang selain pasangan mereka. Dan mereka melepaskan diri dari komitmen yang dibuat untuk menjaga pernikahan.
Perselingkuhan emosional dapat mengarah ke perselingkuhan fisik
Perselingkuhan emosional dimulai dengan pertukaran informasi pribadi. Saat orang-orang yang terlibat menjadi lebih mengenal, informasi yang diberikan menjadi lebih pribadi.
Beberapa orang berpendapat perselingkuhan emosional tidak berbagaya karena merupakan hubungan biasa dan tidak mengarah pada perselingkuhan tradisional atau fisik. Namun sifat intim dari komunikasi yang dibangun menempatkan perselingkuhan emosional pada tingkat yang sama atau lebih buruk dari perselingkuhan tradisional.
Mengapa disebut jauh lebih berbahaya? Sebab perselingkuhan emosional juga cenderung mengarah pada perceraian sebagai perselingkuhan fisik.
Meski sehat dan normal bagi orang-orang untuk memiliki persahabatan di luar pernikahan, perselingkuhan emosional mengancam ikatan emosional antar-pasangan. Persahabatan didasarkan pada ketertarikan karena kita tertarik pada berbagai kualitas teman-teman dan persahabatan sehat tidak perlu mengancam pernikahan sama sekali, melainkan menambah kekayaan dan kenikmatan dalam hidup.
Namun saat ketertarikan berubah menjadi obsesi atau perselingkuhan, hal itu menjadi berbahaya bagi semua orang yang terlibat. Dan tidak ada yang lebih berbahaya bagi pernikahan daripada kerusakan ikatan emosional yang dimiliki pasangan suami istri satu sama lain.
Simak video berikut ini
#ChangeMaker