Fimela.com, Jakarta Sebagian orangtua menggunakan marah dan berteriak sebagai salah satu cara untuk membuatnya anak patuh dan disiplin. Namun, marah dan berteriak akan menjadi kebiasaan yang buruk terutama bagi tumbuh kembang anak.
Studi secara konsisten menunjukkan bahwa marah dan berteriak menjadi 1 dari 8 strategi disiplin yang sebenarnya menimbulkan masalah perilaku buruk anak di masa depan. Berteriak dan marah akan mengarahkan orangtua pada tindakan teriak dan marah yang lebih besar lagi.
Sebenarnya orangtua bisa membuat anak patuh akan peraturan yang dibuat. Tentu tanpa berteriak dan marah, seperti dilansir dari Very Well Family pada Senin (6/7/2020). Berikut beberapa cara yang bisa orangtua lakukan agar anak patuh tanpa dimarahi.
1. Membangun aturan yang jelas
Berteriak dan marah akan lebih mungkin diminimalisir ika aturan yang dibuat di rumah cukup jelas. Tetap tulis aturan di dalam rumah secara jelas dan dipajang di tempat yang mudah terlihat. Ketika aturan dilanggar, ikuti dengan konsekuensi secara langsung. Tahan dorongan untuk berteriak, mengomel, atau menceramahi anak. Kata-kata tidak akan mengajari anak untuk berbuat lebih baik dari yang sebelumnya.
2. Diskusikan konsekuensi negatif
Jelaskan konsekuensi negatif dari melanggar aturan kepada anak sebelumnya. Gunakan waktu istirahat, ambil hak istimewa atau gunakan konsekuensi logis untuk membantu anak belajar dari kesalahannya. Pertimbangkan konsekuensi mana yang paling efektif.
What's On Fimela
powered by
3. Beri penguatan positif
Motivasi anak untuk mengikuti aturan dengan dorongan positif. Jika ada konsekuensi negatif karena melanggar aturan, harus ada konsekuensi positif untuk mengikuti aturan. Puji anak ketika mengikuti peraturan dan beri penghargaan.
4. Periksa alasan kamu marah
Jika kamu sebagai orang memarahi anak, lihat lagi alasannya. Jika hanya karena emosi, pelajari strategi untuk menenangkan diri sehingga dapat menjadi strategi manajemen marah yang sehat. Namun, jika kamu berteriak karena anak tidak memerhatikan, cari cara untuk mendapatkan perhatian anak.
5. Berikan peringatan
Daripada berteriak, lebih baik langsung berikan peringatan. Sehingga anak langsung tahu apa konsekuensinya. Misalnya, jika dia mengambil mainannya sekarang, ia tidak dapat memainkannya lagi setelah makan malam.
6. Ikuti dengan konsekuensi
Hindari mengomel dan mengulangi peringatan berulang kali. Ikutilah dengan konsekuensi untuk menunjukkan bahwa kamu bersungguh-sungguh dengan apa yang kamu katakan sebagai orangtua. Disiplin yang konsisten menjadi kunci membuat anak mengubah perilakunya dan menjadi patuh.
Simak video berikut ini
#changemaker