Fimela.com, Jakarta Masyarakat Praha, Ibu Kota Republik Ceko, menggelar sebuah pesta makan malam besar-besaran dengan memasang dinner table sepanjang 1.600 kaki atau kurang lebih 487 meter di sepanjang Jembatan Charles, pada Selasa (30/6/20) waktu setempat. CNN Travel melaporkan, pesta ini diadakan dalam rangka perayaan berakhirnya masa lockdown di Ceko, untuk menghindari penyebaran virus Corona atau COVID-19.
Sebelumnya, Ceko memang sangat gesit dalam menerapkan lockdown pada awal kemunculan coronavirus. Bahkan, Ceko menjadi salah satu dari negara-negara Eropa yang awal mengimbau masyarakatnya untuk mengenakan masker. Hal ini, tulis, CNN, membuat pandemi ini tidak begitu parah di Ceko.
Kegesitan Ceko dalam menangani pandemi ini juga membuatnya dapat segera kembali melonggarkan kebijakan dan protokol kesehatan, termasuk mencabut kebijakan lockdown. Ini berarti, masyatalat di Praha sudah bisa menikmati berbagai aktivitas di luar ruangan tanpa megenakan masker, bahkan sudah bisa meninggalkan kebiasaan pembatasan fisik dan sosial.
Tutup Jalur bagi Orang Asing
Meskipun begotu, World Health Organization (WHO) tetap memperingatkan Ceko karena pandemi belum berakhir. Karena itu, CNN melaporkan, Ceko masih menutup jalur bagi banyak orang asing untuk masuk ke wilayahnya.
"Kami ingin merayakan akhir dari krisis Corona dengan bertemu dengan banyak orang dan menunjukkan kalau mereka tidak lagi takut untuk bertemu orang lain. (Juga) mereka tidak takut untuk menikmati sandwich dari orang lain," kata Ondrej Kobza, pemilik cafe Praha yang juga telah mengatur pesta tersebut, kepada AFP.
Sebelumnya, dari 10 juta penduduk di Ceko, terdapat 12.000 kasus positif Corona dan 349 orang meninggal akibat pandemi tersebut. Angka ini relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Eropa.
#ChangeMaker