Fimela.com, Jakarta Anak usia 0-1 tahun sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit dan alergi. Imunitas dan sistem percernaan yang belum sempurna membuat anak rentan terkena alergi dan penyakit akibat zat tertentu. Alergi sendiri merupakan reaksi kekebalan tubuh akibat zat atau benda yang dianggap berbahaya.
Orangtua pun perlu waspada akan alergi yang mungkin terjadi anak. Namun, apakah memungkinkan alergi bisa disembuhkan?
dr. Nauli Lucia Simbolon, SpA menjelaskan dalam diskusi virtual Nutriclub bahwa alergi tidak dapat disembuhkan. Namun bisa dikurangi gejalanya.
"Alergi bisa berkurang setelah usianya 1 tahun ke atas 60-80 persen. Ada antibodi yang naik setiap kali alergi. Namun jika alergen menyebabkan anak sesak napas hingga pingsan, jangan dicoba lagi," ungkap dr. Lucia.
What's On Fimela
powered by
Mengurangi risiko alergi
Lebih lanjut, dr. Lucia menjelaskan bahwa orangtua bisa membantu tubuh anak beradaptasi terhadap alergen tertentu. Dimulai dengan memperkuat saluran cernanya terlebih dahulu melalui pemberian ASI.
Namun jika tidak bisa dengan ASI, dr. Lucia menyarankan untuk menggunakan susu formula yang memiliki sinbiotik. Sinbiotik sendiri berisi prebiotik dan probiotik yang memang dibutuhkan sebagai bakteri baik dalam umum. Semakin lama tubuh anak semakin kenal dengan alergennya. Diharapkan bisa beradaptasi.
Penyebab alergi
Umumnya, alergi pada anak terjadi ditandai dengan ruam kemerahan pada kulit, pilek, sesak napas, hingga pingsan. Penyebab dari alergi pun beragam dan belum dapat dipastikan secara spesifik. Namun, Dr. Nauli Lucia Simbolon, SpA mengungkapkan bahwa penyebab dugaan alergi adalah faktor keturunan.
"Anak dengan orangtua yang memiliki alergi punya risiko alergi 60-80 persen. Faktor lain dipicu oleh lingkungan, polusi, dan kebiasaan ibu yang merokok ketika hamil," tambah dr. Lucia.
Dengan demikian, orangtua memang harus waspada sembari mencari alternatif agar anak bisa beradaptasi. Ketika orangtua terlambat mengetahui potensi alergi pada anak, lama kelamaan alergi tersebut bisa menjadi lebih parah. Sehingga menghambat tumbuh kembang anak.
Simak video berikut ini
#changemaker