Fimela.com, Jakarta Setiap kali kamu menggunakan Internet, data dan informasi penting yang bersifat pribadi bisa saja terekam. Baik ketika kamu sedang menggunakan aplikasi navigasi, hingga melakukan panggilan video bersama teman-teman. Informasi tersebut bentuknya bisa macam-macam, seperti foto, video, suara, data pribadi, pengenalan wajah, hingga lokasi.
Demi melindungi dari ancaman keamanan, Google memiliki prinsip dan aturan untuk melindungi privasimu. Meski menggunakan teknologi AI, Google tetap menetapkan Prinsip-prinsip AI yang secara jelas melarang penggunaan alat-alat Google untuk melakukan pengawasan (surveeillance).
Selain itu, saat Google mendesain produk, mereka fokus pada tiga prinsip penting; menjaga kemanan informasi, memperlakukan informasi tersebut secara bertanggung jawab, dan memberikan kontrol pengelolaannya kepada pengguna Google. Dengan kata lain, kamu sendiri bisa mengatur sistem keamanan dan privasi sendiri. Bagaimana caranya?
1. Kontrol Hapus Otomatis
Tahun 2019, Google telah menghadirkan kontrol hapus otomatis, yang akan memberikanmu piliha untuk meminta Google menghapus data Histori Lokasi, penelusuran, suara, dan aktivitas YouTube setelah 3 atau 18 bulan secara otomatis dan berkelanjutan.
Jadi, ketika kamu pertama kali mengaktifkan Histori Lokasi, opsi hapus otomatis akan langsung disetel ke 18 bulan. Begitu juga dengan Aktivitas Web & Aplikasi yang juga akan disetel ke default 18 bulan. Artinya, data aktivitasmu bakal dihapus setiap 18 bulan, bukannya disimpan selama-lamanya.
2. Menggunakan Data dan Informasi secara Bijak
Selain itu, informasi dan data tentang dirimu akan digunakan Google secara bicak. Data tersebut tidak akan dijual kepada perusahaan lain, atau siapa pun. Data ini hanya akan digunakan Google secara anonim untuk mengembangkan aplikasi dan produk-produk Google. Sementara, Google juga tidak akan menggunakan informasi dan data yang tersimpan dalam konten pribadimu seperti Gmail, Drive, Kalender, dan Foto untuk tujuan periklanan.
"Google menggunakan informasi untuk menghasilkan uang adalah mitos. Google menggunakan informasi dan data untuk membangun dan mengembangkan produk. Selain itu, produk-produk ini juga akan menggunakan informasi secara anonim untuk mengembangkan aplikasi, seperti auto correct, changing routes dalam navigasi, dan lain-lain," jelas Greg Fair, Product Manager, Privacy Products and Services, Google dalam Press Briefing bersama Google Temukan Pembaruan Untuk Jaga Privasi & Keamanan Informasi Anda, pada Selasa (30/6/20).
3. Kontrol Akun Google dari Penelusuran
Kamu juga bisa memeriksa apakah data dan akun Google-mu aman secara langsung lewat Penelusuran. Google mempermudah akses ke kontrol utama Akun Google sehingga kamu tidak perlu lagi pergi ke Pengaturan. Kamu bisa langsung ketik "Pemeriksaan Privasi Google" atau "Apakah Akun Google Saya Aman?" Nanti, akan ada sebuah kotak yang muncul untuk menunjukkan setelan privasi dan keamanan.
4. Mode Samaran (incognito)
Bukan hanya pada saat melakukan penelusuran, tetapi kamu juga bisa menggunakan Mode Samaran pada aplikasi populer Google. Caranya, dengan menekan lama gambar profilmu di Penelusuran, Maps, dan YouTube. Fitur ini juga tersedia di Google App untuk iOS dan akan segera hadir di Android.
5. Pemeriksaan Kemanan dan Sandi
Google telah meluncurkan Pemeriksaan Keamanan untuk mengamankan Akun Google-mu secara mudah dan menyeluruh. Fitur ini diluncurkan 5 tahun lalu. Hanya dalam 1 klik, kamu akan mendapat informasi singkat tentang kemanan akunmu. Kamu juga akan mendapatkan tawaran rekomendasi yang telah dipersonalisasi untuk membantu menjaga keamanan datamu.
Juga ada Pemeriksaan Sandi yang dapat memeriksa apakah sandi yang tersimpan di Akun Google terancam risiko seperti pembobolan kredensial, dan lain-lain.
#ChangeMaker