Fimela.com, Jakarta Mengubah kebiasaan lama memang tidak mudah. Mengganti kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik pun kadang butuh proses yang tak sebentar. Membuat perubahan dalam keseharian dan hidup selalu memiliki perjuangannya sendiri. Melalui Lomba Change My Habit ini Sahabat Fimela berbagi kisah dan tulisannya tentang sudut pandang serta kebiasaan-kebiasaan baru yang dibangun demi hidup yang lebih baik.
***
Oleh: Eryza Jazid Adam
Karunia yang sama-sama Tuhan berikan pada semua manusia di muka bumi adalah karunia waktu. Semuanya punya jatah waktu yang sama.
Pandemi COVID-19 memang belum berakhir. Namun, waktu yang terus berjalan dan berlalu menghadapkan kita pada era new normal atau normal baru. Kita semua kembali beraktivitas normal berdampingan dengan wabah penyakit yang belum ditemukan obatnya. Walaupun begitu, kehidupan haruslah tetap berjalan karena waktu tidak bisa kita hentikan. Maka dari itu, jangan biarkan waktu kita berlalu begitu saja tanpa makna di tengah situasi dan kondisi yang tidak pasti karena pandemi ini.
Melalui tulisan singkat ini, saya ingin berbagi dua cara sederhana agar waktu kita tidak terbuang percuma dan bisa mengantarkan kita semakin dekat dengan cita-cita dan tujuan hidup kita.
Waktu Terus Melaju, Maka dari Itu Jangan Biasakan Menunda
Kebiasaan menunda pekerjaan penting mulai detik ini harus kita tinggalkan. Lakukan pekerjaan yang harus kita lakukan di hari ini. Jangan tunda dengan alasan apa pun. Jangan sampai kita terjebak pada “sistem kebut semalam” yang membuat pekerjaan kita dan hasilnya tidak optimal bahkan cenderung memiliki banyak kesalahan. Tinggalkan sejenak ponsel kita, abaikan dering notifikasi aplikasi sosial media kita, dan hal apapun yang akan mendistraksi pikiran dan pekerjaan kita.
Kualitas pekerjaan kita menunjukan seberapa terampil kita kita memanfaatkan dan menghargai waktu yang diberikan kepada kita untuk menyelesaikan tugas-tugas kita. Kehidupan kita bukan hanya kehidupan di tempat kerja. Ada kehidupan lain di luar sana yang juga menunggu kita, seperti kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat.
Waktu Tak Bisa Kita Putar, Maka dari Itu Jangan Menyesali Masa Lalu
Jika hingga detik ini kita masih belum atau bahkan tidak bisa move on dari kegagalan atau trauma masa lalu, maka mulai detik ini duduklah dengan tegak dan mulailah berpikir dengan logis. “Apakah kita punya kekuatan untuk mengembalikan waktu?” Jawabannya tentu saja tidak punya dan tidak bisa.
Sayang jika hidup yang terus berjalan dan tentunya singkat ini digunakan untuk meratapi kegagalan yang sebenarnya bisa diperbaiki mulai dari saat ini. Tak ada kata terlambat bagi mereka yang mau memperbaiki diri dan nasib kehidupannya ke arah yang lebih baik. Harapan kesuksesan terbuka bagi semua orang. Semuanya punya kesempatan yang sama untuk mewujudkan mimpi besar dalam hidupnya. Misalnya ada penyanyi yang berhasil masuk industri musik internasional, tetapi ada yang tenar sesaat alias one-hit-wonder saja.
Masing-masing diri kita punya cara tersendiri mengatur waktu. Persis seperti yang banyak dijabarkan dalam buku-buku psikologi pengembangan diri yang banyak dipajang di rak-rak toko buku.
Mimpi besar harus selalu dimulai dari satu langkah kecil, yaitu mengatur dan menata waktu. Semakin cerdas kita memanfaatkan waktu, semakin dekat kita dengan cita-cita dan tujuan hidup kita. Semoga bermanfaat.
#ChangeMaker