Membangun Pertemanan Memang Tidak Selalu Mudah

Endah Wijayanti diperbarui 30 Jun 2020, 13:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Mengubah kebiasaan lama memang tidak mudah. Mengganti kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik pun kadang butuh proses yang tak sebentar. Membuat perubahan dalam keseharian dan hidup selalu memiliki perjuangannya sendiri. Melalui Lomba Change My Habit ini Sahabat Fimela berbagi kisah dan tulisannya tentang sudut pandang serta kebiasaan-kebiasaan baru yang dibangun demi hidup yang lebih baik.

***

Oleh: Delima Octa

Mengubah kebiasaan itu tidak ada kata terlambat bagiku, aku yang dulu suka minder di depan teman-temanku dan merasa tidak percaya diri. Sekarang aku berusaha untuk mengubahnya dengan kemauan yang keras agar bisa berubah menjadi orang yang lebih baik lagi.

Pasti semua ingin, termasuk aku, berawal dari masa kecilku dulu yang banyak diam kepada teman-temanku karena melihat teman-teman yang pandai bergaul serta memiliki banyak teman membuatku iri. Memiliki banyak teman itu membutuhkan keahlian yang nggak mudah karena menghadapi teman dengan berbagai macam karakter. Di lingkungan mana pun aku harus pandai bergaul dengan orang lama maupun orang-orang baru yang kadang susah ditebak sifatnya.

Menghadapi berbagai macam karakter teman membuatku ingin belajar cara menghadapi teman dengan sifat yang berbeda-beda. Dengan adanya hal itu aku harus memahami teman-temanku satu per satu, tidak boleh egois jika memang ingin memiliki banyak teman. Dulu aku pernah berpikir bahwa ada teman yang sifatnya bisa sepertiku tetapi nyatanya tidak seperti yang dibayangkan.

Kuper (kurang perhatian) yang biasa disebut jika tidak memiliki banyak teman akan tetapi semua itu bisa aku ubah dengan banyaknya pengalaman. Selain itu juga dengan sharing ke sahabat yang aku percaya bisa membantu memberikan saran atau masukan ke arah yang lebih baik. Pasti di lingkungan ada yang pandai bergaul ada yang tidak. Selain itu teman ada juga yang memang tipe pemilih, hanya dengan teman itu-itu saja mereka lebih nyaman jika mereka membutuhkan. 

Teman itu ada yang mengarahkan ke arah yang lebih baik atau kadang juga ada yang tidak tapi bisa aku tiru baiknya saja tidak dengan yang buruk. Membangun pertemanan memang tidak mudah. Butuh kesabaran menghadapinya. Aku tidak pernah membeda-bedakan teman, berteman dengan semua orang. Tidak melihat dari segi ekonomi mereka masing-masing. 

 

 

 

2 dari 2 halaman

Menjadi Teman yang Baik Lebih Dahulu

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Aku memiliki cara sendiri bagaimana cara menghadapi teman-temanku, dengan memperluas lingkungan pertemanan. Menjadi orang yang humble kepada semua orang dimanapun kalian berada. Selalu ada jika ada teman yang membutuhkan bantuan aku jika mereka ada masalah, jika diminta aku akan memberikannya saran. Sekali-kali mentraktir mereka makan jika ada uang itu adalah hal yang menyenangkan.

Saling memahami antar teman bahwa teman tidak bisa selalu ada untuk kita. Kadang ada juga teman yang datang ketika butuh pada saat kita yang butuh mereka tidak ada. Karena tidak semua teman sama dengan aku yang memang selalu ada buat teman-temannya, berusaha menjadi teman yang baik atau meingimbangi sifat mereka. Dari situlah aku bisa mendapat banyak teman-teman maupun sahabat.

Tips menjadi teman yang baik versi aku ialah:

1. Jadilah pendengar yang baik.

2. Usahan selalu ada untuk mereka jika memang tidak ada kesibukan lain.

3. Sekali-kali ajaklah mereka jalan keluar dan mentraktir makan.

4. Memahami mereka dengan mengalah atau menurunkan ego dengan minta maaf.

5. Bergantian menolong apabila ada yang membutuhkan.

6. Positive thinking.

7. Berusaha dan berdoa.

8. Menjadi diri sendiri.

9. Tumbuhkan rasa semangat dalam diri.

Itulah kiat-kiatku untuk menjadi teman yang baik, karena dalam kehidupan tidak semua orang menyukai kita tapi selalu berusaha yang terbaik untuk teman dan sahabatku kalaupun ada yang tidak suka biarlah menjadi urusan mereka.

Tidak ada manusia yang sempurna. Mereka memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yang terpenting kita sudah berusaha. Terserah orang akan menilai apa pada kita, semua itu kembali kepada pribadi orang itu sendiri ingin seperti apa.

#ChangeMaker