Fimela.com, Jakarta Conscious lifestyle sedang mengalami kebangkitannya di negara ASEAN termasuk Indonesia. Lantas apa peduli kita? Hakuhodo Institute of Life and Living ASEAN (HILL ASEAN), institusi di bawah naungan salah satu perusahaan periklanan terbesar di Jepang, Hakuhodo Inc merilis temuan dari riset terbarunya yang berjudul “The Rise of Conscious ASEANs: Why should you CARE?”, melalui forum HILL ASEAN ke-6 dalam bentuk webinar di Thailand, Kamis (25/5).
Conscious lifestyle adalah gaya hidup dan pola perilaku konsumen sebelum memilih dan membeli produk atau layanan secara sadar yang mempertimbangkan apakah memiliki dampak positif pada diri sendiri, orang lain, lingkungan dan masyarakat. Mereka yang menjalani conscious lifestyle secara sadar melakukan pertimbangan bahkan sampai melakukan riset saat memilih dan membeli produk atau memakai sebuah jasa.
Sementara orang-orang yang menjalani conscious lifestyle disebut consciouslites. Mereka ingin memberi dampak positif pada lingkungan dan sosial melalui tindakan sehari-hari dan pilihan brand mereka.
Berikut beberapa fakta yang dipaparkan Devi Attamimi, Institute Director, HILL ASEAN dan Executive Director Strategy, Hakuhodo International Indonesia sekaligus tampil sebagai salah satu pembicara utama di Forum HILL ASEAN tahun ini.
“Melalui penelitian ini, kami mengidentifikasi tindakan-tindakan nyata dari Conscious Lifestyle yang diperlihatkan oleh masyarakat ASEAN. Kami menggunakan 3 (tiga) jenis pendekatan penelitian, yaitu metode kuantitatif dengan sampel sebanyak 4.500 orang, metode kualitatif dengan sampel sebanyak 24 orang, dan melakukan wawancara dengan 12 orang Key Opinion Leader (KOL),” ujarnya.
What's On Fimela
powered by
Kesadaran masyarakat ASEAN saat ini Kesadaran mengenai conscious lifestyle dan tindakan nyatanya
- Sekitar 90% masyarakat ASEAN mengetahui istilah “Conscious Lifestyle”
- Sekitar 80% benar-benar melakukan tindakan sadar (conscious actions) dalam kehidupan sehari-hari mereka.
- Sekitar 92% masyarakat Indonesia mengetahui istilah “Conscious Lifestyle”.
- Sekitar 93% benar-benar melakukan tindakan sadar (conscious actions) dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Tingkat tindakan sadar (sumber: Conscious ASEANs)
- Di antara ASEAN Consciouslites, 86% melaporkan bahwa mereka aktif melakukan tindakan secara sadar di dalam kehidupan sehari-hari (melakukannya terlepas dari apa pun yang orang lain lakukan/pikirkan, serta menyarankannya kepada orang lain).
- Di antara Indonesia Consciouslites, 93% melaporkan bahwa mereka aktif melakukan tindakan secara sadar di dalam kehidupan sehari-hari (melakukannya terlepas dari apa pun yang orang lain lakukan/pikirkan, serta menyarankannya kepada orang lain).
Hubungan antara dampak sosial dan pemilihan merek (sumber: Conscious ASEANs)
- Lebih dari 80% ASEAN Consciouslites mementingkan brand yang sadar sosial, di mana 85% mengatakan bahwa mereka ingin lebih banyak brand yang menganjurkan conscious lifestyle dan memiliki dampak positif pada masyarakat, sementara 82% mengatakan mereka akan beralih ke brand lain, berdasarkan apakah brand itu mendukung tujuan baik.
- Sekitar 74% Indonesia Consciouslites mementingkan brand yang sadar sosial, dimana 83% mengatakan bahwa mereka ingin lebih banyak brand yang menganjurkan conscious lifestyle dan memiliki dampak positif pada masyarakat, sementara 75% mengatakan mereka akan beralih ke brand lain, berdasarkan apakah brand itu mendukung tujuan baik.
Kesediaan membayar lebih untuk produk ramah lingkungan (sumber: Conscious ASEANs)
- 81% dari ASEAN Consciouslites mengatakan mereka bersedia membayar lebih untuk produk-produk yang berhubungan dengan conscious lifestyle.
- 74% dari Indonesia Consciouslites mengatakan mereka bersedia membayar lebih untuk produk-produk yang berhubungan dengan conscious lifestyle.
Simak Video Berikut
#ChangeMaker