10 Langkah Menyembuhkan Diri dan Memperbaiki Hubungan Setelah Perselingkuhan

Novi Nadya diperbarui 24 Jun 2020, 07:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Perselingkuhan menjadi penyebab hancurnya sebuah hubungan mengalahkan kekerasan verbal dan fisik. Namun tetap banyak pasangan menikah yang memutuskan untuk memperbaiki hubungan setelah isu perselingkuhan ketimbang berpisah.

Sayangnya, proses penyembuhan tidak bisa terjadi dalam semalam, sebab terhalang perasaan terluka, rasa bersalah, dan kebencian.

ReaderDigest berbicara pada Psikolog Klinis dan penulis After the Affair Healing the Pain and Rebuilding Trust When a Partner Has Been Unfaithful and How Can I Forgive You? ada 10 langkah penting yang harus diambil pasangan untuk menyembuhkan diri dan hubungan jadi lebih kuat lagi dari sebelumnya.

1. Mengungkapkan perasaan dengan jujur

Segera setelah mengetahui perselingkuhan, Spring meminta pihak yang dirugikan untuk mengungkapkan segala keluh kesah dan amarah pada pasangan. Dan pasangan harus siap mendengar semua karena sangat penting bagi orang yang terluka secara emosional untuk merasa didengar.

"Pasangan perlu memahami rasa gila dan kesedihan pasangan yang dikhianati. Dengarkan semua ucapan untuk membicarakan rasa sakit hatinya," ujar Spring.

 

2 dari 11 halaman

2. Mengakui kesalahan dan siap menanggung semua beban

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Pasangan yang berselingkuh juga harus menyiapkan diri menerima banyak rasa sakit hati dan menaggung beban rasa bersalah karena perbuatannya. Sebab banyak pasangan berselingkuh yang melakukan kekeliruan dengan memaksa pasangan untuk tidak mengungkapkan rasa sakit dan kesedihannya .

"Mereka harus siap menyaksikan pasangan yang disakiti mengungkapkan amarahnya dan bersedia bertanggung jawab untuk kembali membangun kepercayaan," lanjut Spring.

 

3 dari 11 halaman

3. Permintaan Maaf Tertulis

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/Dragon Images

Setelah mendengarkan segala rasa sakit hati, pelaku perselingkuhan disarankan untuk menulis surat terperinci dan spesifik dari pernyataan pasangan mereka. Spring meyakini jika kata-kata "Maafkan aku" yang ditulis memiliki makna lebih dalam ketimbang saat diucapkan.

"Pernyataan verbal memang meyakinkan, tapi saat ditulis itu sebuah perjanjian, jika tidak akan melakukannya lagi di masa depan," tambah Spring.

 

 

4 dari 11 halaman

4. Hindari Pengampunan Murahan

Ilustrasi mimpi buruk./Copyright shutterstock.com/g/tampatra

Masih banyak orang yang memilih menyelamatkan hubungan dengan alasan takut kehilangan pasangan yang mengorbankan perasaan sendiri. Misalnya menghilangkan tahapan melampiaskan amarah agar pasangan tidak terlalu merasa bersalah.

Pengampunan murahan, begitu istilah Spring bukan sebuah sikap murah hati. Melainkan menipu diri sendiri dari proses melewati kedukaan yang sehat. Parahnya lagi, mereka sudah siap dengan perselingkuhan babak di masa depan dengan tidak memaksa pasangan untuk memahami rasa sakitnya.

 

5 dari 11 halaman

5. Berbagi Tanggung Jawab

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Bahkan dalam hubungan di mana hanya satu orang yang melakukan kesalahan, seringkali keduanya punya tanggung jawab atas perselingkuhan. Orang yang disakiti harus melihat bagaimana perannya mengambil langkah untuk memastikan keintiman emosional yang lebih besar dari sebelumnya di masa depan, lewat isolasi diri dan pengasingan sebelum akhirnya berkumpul lagi.

 

6 dari 11 halaman

6. Aturan Ketat

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Spring memiliki saran untuk mendapatkan dan kembali memberikan kepercayaan untuk memulihkan hubungan. Dengan menetapkan aturan ketat yang tidak bisa dinegosiasikan saat awal proses penyembuhan.

"Orang yang dikhianati dapat meminta pasangannya selalu menjawab telepon bahkan jika mereka tak dapat berbicara. Mereka juga punya kebebasan untuk memantau laptop atau komputer pasangan," beber Spring.

Spring menegaskan jika ketidakseimbangan kekuatan ini mengurangi rasa tidak aman dan insecure yang dirasakan pihak terluka. Sementara juga membuktikan kesediaan pelaku untuk memberikan hak-hak tertentu yang merampas privasinya sampai mendapatkan kembali kepercayaan dalam hubungan tersebut.

 

7 dari 11 halaman

7. Tetapkan Keintiman Seksual

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/Phat1978

Salah satu rintangan terbesar dalam proses pemyembuhan terletak di antara lembaran. Seringkali pasangan merasa seperti ada seseorang yang duduk di antara mereka seperti hantu yang membuat hubungan intim menegang.

Biasanya orang yang tersakiti merasa ditekan untuk selalu menyenangkan di tempat tidur, padahal mereka tengah terluka dan merasa insecure. Sebab dalam pikirannya pasangan sudah berkurang minatnya terutama soal ketertarikan fisik.

"Butuh waktu untuk membangun kembali keintiman fisik setelah satu pasangan tidur dengan orang lain. Maka jadikanlah senatural mungkin dan tidak bisa dipaksakan karena akan mengarah pada kerentanan fisik," lanjut Spring.

 

8 dari 11 halaman

8. Abaikan Kata-Kata Mutiara

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Frasa "once a cheater, always a cheater" menurut Spring tidak benar dan sangat berbahaya. Memang pastinya ada yang seperti itu, namun banyak juga yang melakukannya sekali dan tidak mengulanginya lagi.

"Jika pasangan tidak mau mendengarkan rasa sakit hati saat diselingkuhi bisa jadi ia akan mengulangi lagi. Namun jika ia menerimanya, pertanda ia ingin membangun kembali kepercayaannya," tutur Spring.

 

9 dari 11 halaman

9. Reality Check

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Setelah perselingkuhan, rasanya hubungan sudah tidak berfungsi dengan semestinya. Hal itu sudah menjadi stigma, namun banyak juga pasangan yang justru memiliki hubungan lebih dekat dan jujur dari sebelumnya.

 

10 dari 11 halaman

10. Melepaskan

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/theshots.co

Kembali ke langkah nomor lima, tanggung jawab terletak pada kedua belah pihak untuk membuktikan mereka bersedia menempatkan energi baru dalam hubungan. Yang mengharuskan mengambil risiko dalam berpasangan yang sebelumnya dengan mengasingkan diri.

 

11 dari 11 halaman

Simak Video Berikut

#ChangeMaker