Fimela.com, Jakarta Bayi perlu berjemur di bawah matahari. Aktivitas berjemur ini tak hanya untuk menghangatkan tubuh si kecil. Manfaat lainnya meliputi menghangatkan tubuh bayi, memperkuat tulang bayi, mengurangi risiko kulit bayi menjadi kekuningan (jaundice), dan mengurangi stres pada bayi. Lalu, bagaimana cara yang tepat menjemur bayi?
Dalam menjemur bayi, perlu diperhatikan waktunya serta durasinya. Mengutip buku Parenting tanpa Galau, ada enam tips menjemur bayi. Apa saja tipsnya? Berikut infonya.
- Jemur bayi di bawah pukul 08.00.
- Durasi berjemur cukup 10-15 menit per hari.
- Pilih tempat yang terkena sinar matahari langsung.
- Pakaikan pelindung kepala, seperti topi atau kacamata kecil untuk bayi. Sebisa mungkin lindungi kepala, wajah, dan mata dari paparan sinar matahari langsung karena bisa memengaruhi retina matanya.
- Jemur bayi dalam keadaan telanjang dada, tetap masih menggunakan popok atau celana.
- Susui bayi setelah berjemur.
What's On Fimela
powered by
Tak Ada Batasan Usia untuk Berjemur
Melansir lama parenting.firstcry.com, proses pembentukan tulang berlangsung hingga usia remaja. Karena vitamin D sangat vital untuk pembentukan tulang, maka paparan sinar matahari sangat penting untuk semua usia. Pada bayi baru lahir, paparan sinar matahari bisa membantu menstabilkan level bilirubin jika dilakukan pada minggu-minggu awal setelah kelahiran. Penting juga untuk mengecek apakah kulit si kecil sensitif. Jika bayi punya kulit yang sensitif, konsultasikan dulu ke dokter sebelum membawanya berjemur.
Bayi yang rutin dibawa berjemur bisa lebih bahagia. Hal ini karena paparan sinar matahari bisa bantu meningkatkan hormon serotonin yang berfungsi meningkatkan rasa bahagia dan aman. Tak hanya itu saja, bayi dengan kadar serotonin yang cukup bisa mendapatkan tidur yang nyenyak dan pencernaan yang lancar.
Sekarang sudah tidak bingung lagi kan menjadwalkan rutinitas berjemur untuk si kecil? Semoga infonya bermanfaat, ya.
#ChangeMaker