Kegiatan Dibenci Bisa Dilakukan dengan Baik saat Ada Tanggung Jawab

Endah Wijayanti diperbarui 19 Jun 2020, 08:01 WIB

Fimela.com, Jakarta Mengubah kebiasaan lama memang tidak mudah. Mengganti kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik pun kadang butuh proses yang tak sebentar. Membuat perubahan dalam keseharian dan hidup selalu memiliki perjuangannya sendiri. Melalui Lomba Change My Habit ini Sahabat Fimela berbagi kisah dan tulisannya tentang sudut pandang serta kebiasaan-kebiasaan baru yang dibangun demi hidup yang lebih baik.

***

Oleh: Fina Puspita Putri

 

"Duh kenapa harus aku yang ngerjain kan ini dingin dan bau, harusnya ini kan dikerjakan masing-masing kok malah jadi aku yang disuruh membersihkannya?" Ya itulah kalimat yang selalu saya lontarkan jika saya harus mencuci piring di rumah. Setiap orang pasti memiliki hal yang paling mereka benci, misalnya saya benci mencuci piring. Bagi saya mencuci piring merupakan pekerjaan yang sangat berat untuk dilakukan, karena saat mencuci piring-piring tersebut saya merasa dingin, bau, dan jijik.

Selama pandemi ini masih berlangsung tentunya saya dan keluarga masih akan tetap di rumah saja sampai masa yang telah ditentukan. ART yang biasanya membantu kami pun terpaksa kami berhentikan untuk sementara waktu. Pada akhirnya kami sekeluarga akan mengerjakan pekerjaan rumah bersama-sama.

Awalnya kami membagi tugas tetapi pekerjaanya boleh memilih sendiri, tentunya saya akan memilih menyapu dan mengepel lantai karena satu-satunya keahlian saya adalah membersihkan lantai. Namun setelah beberapa hari kami pun sepakat untuk mengubah pekerjaan masing-masing dengan cara diundi.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Menjalani dengan Ikhlas

Ilustrasi./(iStockphoto)

Ibu saya pun membuat kocokan seperti arisan yang isinya hanya pekerjaan rumah dan mulai diundinya. Dan firasat saya pun benar saya mendapatkan pekerjaan “cuci piring”. Saya sempat protes kepada anggota keluarga yang lain bahkan saya meminta untuk bertukar pekerjaan dengan kakak namun itu semua sia-sia. Maka dari itu saya memutuskan untuk tidak melakukan pekerjaan tersebut dalam dua hari.

Kedua orangtua saya yang mengetahui hal tersebut akhirnya mendatangi saya dan memberi nasihat mengenai “cuci piring”. Dan dengan ikhlas saya pun mengerjakan pekerjaan tersebut awalnya saya merasa risih, jijik, kedinginan, dan bau. Namun setelah selama satu bulan saya mengerjakan hal tersebut saya akhirnya dapat terbiasa dan menyadari bahwa pekerjaan itu tidak sejijik itu.

Ya pada akhirnya saya pun mengerti arti sebuah tanggung jawab, sebenci-bencinya kita terhadap suatu hal yang sudah menjadi tanggung jawab, tentunya kita harus menunaikannya. Dan kita jangan jadi seorang pemilih karena apa pun yang kita kerjakan sejatinya sama itu semua tergantung pada keikhlasan hati kita dalam mengerjakannya.

Jadi buat sahabat Fimela semua, rasa tanggung jawab itu penting namun lebih penting menunaikan tanggung jawab tersebut. Jangan lupa untuk kalian harus selalu menjaga kesehatan dan kebersihan rumah kalian agar kalian terhindar dari berbagai penyakit.

 

#ChangeMaker