Penurunan Sistem Imun hingga Perubahan Mood Jadi Depresi, Ketahui Efek Samping Dexamethasone

Karla Farhana diperbarui 19 Jun 2020, 18:59 WIB

Fimela.com, Jakarta Belakangan ini, dexamethasone ramai diperbincangkan terkait penyembuhan COVID-19 atau Corona. CNN menulis, dexamethasone disebut-sebut dpat membantu menekan risiko kematian pasien COVID-19. Kabar ini bermula dari sebuah studi pendahulu atau preliminary study mengenai penggunaan dexamethasone untuk pasien yang terinfeksi Corona. 

Masalahnya, kabar ini dapat mendorong masyarakat untuk membeli obat tersebut dengan mudah. Pasalnya, obat ini mudah ditemukan dan harganya pun terjangkau. 

Dokter Spesialis Paru, dr. Jaka Pradipta Sp.P mengatakan soal dexamethasone yang harganya kurang dari Rp10.000 rupiah dan sangat mudah didapatkan. Bukan obat baru, menurut Jaka dexamethasone sebenarnya sudah lama diresepkan dokter untuk berbagai macam pasien, seperti alergi berat, termasuk pasien Corona yang bergejala sedang-berat. 

Meski penelitian tersebut menyatakan efektivitas dexamethasone pada pasien Corona dengan kasus berat (memakai alat bantu oksigen) dan kritis (ICU), namun obat ini harus diberikan di rumah sakit oleh dokter yang meresepkan dan tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan. Pasalnya, menurut Jaka, ada berbagai efek samping yang berbahaya jika dosisnya tidak sesuai. 

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Efek Samping Dexamethasone

Ilustrasi mengenakan masker untuk mencegah virus corona masuk ke dalam tubuh | unsplash.com/@anikolleshi

Dexamethasone bekerja dengan cara mendepresi sistem imunitas menjadi sistem imun yang tidak aktif, CNN Indonesia melaporkan. Sekretaris Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI), Erlang Samoedro mengatakan kepada media tersebut menganai efek samping yang bisa timbul jika digunakan tidak sesuai dengan dosis dan pengawasan dokter. 

Menurutnya, efek samping berupa penurunan sistem imun yang bisa mengakibatkan beragam infeksi. Biasanya efek samping terkadi pada pemakaian jangka panjang seperti TBC, pneumonia, dan lain sebagainya. 

"Efek samping biasa ya bisa terjadi pada pemakaian jangka panjang, karena terjadi retensi cairan, jadi muka bengkak, sistem imun turun, bisa terkena infeksi TBC, pneumonia dan lain-lain," ujar Erlang kepada media tersebut. 

Sementara, dokter mata dr. Ferdiriva Hamzah, Sp.M juga ikut menjelaskan mengenai efek samping obat ini lewat akun Twitter resminya, @ferdiriva. Menurutnya, efek sampingnya sangat beragam, antara lain gangguan lambung, nafsu makan meningkat drastis, bikin gemuk (moon face), gangguan siklus haid, dan lain-lain. Untuk itu, obat ini harus dalam pengawasan dokter. 

 

3 dari 4 halaman

Efek Samping di Bidang Psikiatri

obat Corona | pexels.com/@cottonbro

Ternyata, efek samping dexamethasone dapat dirasakan di berbagai bidang kesehatan, psikiatri. dr. Andreas Kurniawan, Sp.KJ membagikan informasi mengenai efek samping dexamethasone dalam kacamata psikiatri lewat akun Twitternya @ndreamon. Menurutnya, dexamethasone memiliki efek samping seperti perubahan mood menjadi depresi, menurunkan konsentrasi dan kemampuan berpikir, hingga menimbulkan gejala psikotik seperti halusinasi. 

Untuk itu, sebaiknya Sahabat Fimela tidak membeli dexamethasone dan mengonsumsinya secara bebas tanpa resep dokter, ya!

#ChangeMaker

4 dari 4 halaman

Simak Video Berikut