Fimela.com, Jakarta Perselingkuhan memiliki beragam jenis dan hadir dalam bermacam bentuk. Namun semuanya memiliki masalah mendasar tentang kepercayaan, ketidaksetiaan pada komitmen, dan menciderai hubungan bahkan bisa berakhir pada kehancuran atau perceraian.
Salah satu jenis perselingkuhan adalah emotional affair. Perselingkuhan jenis diperlihatkan dengan lebih memilih hubungan emosional dengan orang lain ketimbang pasangan.
Perselingkuhan secara emosional ditandai dengan intensnya berbagi pikiran, perasaan, rutinitas harian serta mimpi. Memang belum tentu dibarengi dengan hubungan fisik namun dapat dengan mudah mengarah ke sana.
Daripada memiliki hubungan emosional dan intim dengan pasangan, mereka justru memilih untuk berselingkuh secara emosional dengan orang lain. Mereka berbagi pikiran, perasaan, rutinitas harian, dan mimpinya. Belum tentu ada urusan fisik tapi dapat mudah mengarah ke sana.
Untuk mengetahui perselingkuhan emosinal tidak perlu menguntitnya atau mencari bukti. Sebab biasanya tanda-tandanya bisa dilihat, seperti yang dibagikan psikolog klinis melansir dari Woman's Day.
1. Pasangan Lebih Sering ter-distract
Mungkin pasanganmu lebih banyak menghabiskan waktunya di depan komputer atau handphone. Biasanya dibarengi wajah yang berpaling setiap kali kamu berbicara dengannya.
"Kuncinya adalah mereka lebih sering memiliki gangguan dari biasanya dan tidak selalu ada penjelasan tentang hal apa. Atau jika memang memberi alasan, bisa jadi untuk mengurangi kecurigaan pasangan," ujar Terapis Seks bersertifikat dan pendiri Modern Intimacy Kate Balestrieri, PsyD.
2. Lebih protektif pada telepon atau laptop
Selain sering ter-distract dengan handphone dan laptop, mereka akan lebih protektif pada keduanya. Mereka selalu membalik ponselnya, punya password baru, atau terlihat panik saat lupa meletakkan handphone-nya.
"Biasanya perselingkuhan emosional dimulai dari hal kecil seperti pesan singkat yang terus-terusan berkembang ke hal lain," ujar Profesor Psikologi California State University Ramani Durvasula, Ph.D.
3. Memberikan terlalu banyak detail
Kerahasiaan rupanya tidak selalu tentang menyembunyikan informasi. Terkadang saat pasangan mulai berbagi cerita lebih banyak lagi, bisa jadi pertanda mereka menyerap antusiasme orang lain.
"Tiba-tiba mereka bisa membahas hobi, topik, atau pertunjukan yang belum pernah dibicarakan sebelumnya. Biasanya mereka terpengaruh oleh seseorang yang memberikannya informasi tersebut," lanjut Balestrieri.
4. Membahas orang baru
Belum tentu membahas teman kerja atau kenalan baru bisa berbahaya. Namun jika terlalu sering, jelas itu pertanda sosok baru tersebut lebih sering mengisi pikiran pasangan.
"Ini adalah cara halus yang lama-lama akan membawa bahaya karena mereka mencoba memasukkan orang lain atau orang ketiga dalam hubungan," sambung Balestrieri.
5. Mengubah penampilan fisik
Jika pasangan tiba-tiba ambisius menurunkan berat badan, berolahraga lebih rajin, dan berdandan lebih baik, bisa jadi mereka berusaha terlihat memikat orang lain.
6. Membandingkan dengan orang lain
Meski terdengar demoralisasi, tanpa sengaja pasangan akan membandingkan kita dengan orang lain.
"Perbandingan ini bisa menjadi indikator ada semacam loyalitas baru yang dibentuk di tempat lain. Dan kamu bisa jadi kehilangan prioritas dalam beberapa cara. Seperti "Mengapa kamu tidak bisa lebih seperti ini?" ujar Balestrieri.
7. Perubahan jadwal
Sama seperti perubahan penampilan, perubahan jadwal juga dapat menandai pasangan melekat pada seseorang yang baru secara emosional. Seperti mengubah pola tidur dan bangun tidur, serta penambahan jam malam di tempat kerja.
8. Pasangan bisa mendadak kejam
Pasangan bisa tiba-tiba melontarkan komentar kritis, tatapan sinis, sarkasme, dan tingkahnya bisa dibilang brengsek. Jelas ini menjadi tanpa perselingkuhan emosional.
"Seolah-olah mereka mencoba mencari alasan sudah tidak menyukai hubungan yang dijalani denganmu," ujar Durvasula.
Yang harus dilakukan saat kamu mencurigai pasangan selingkuh emosional
Durvasula mengatakan jika perselingkuhan emosional lebih menyakitkan daripada hubungan seksual. Namun jika kamu bisa berdamai dan memilih untuk mencoba memperbaiki, ada beberapa hal utama yang harus difokuskan;
Pertama kamu dan pasangan harus membicarakan bagaimana perasaan masing-masing secara jujur. Jika pasangan terbuka dan bersedia kolaboratif bisa jadi peluang bagus, namun jika mereka membela diri dan tidak menyadari, jelas mereka merasa tahu hal yang dilakukan salah namun tidak mau berhenti.
Selanjutnya, jika kamu bersiap membuka dan memperbaiki hubungan bersiaplah untuk dipicu. Sebab mendapatkan kembali kepercayaan pasangan selingkuh butuh proses.
"Kamu harus mengetahui ambang batas dan sama-sama berkomitmen untuk tumbuh bersama melewati proses tersebut," ujar Balestrieri.
Akhirnya, jika membutuhkan pertolongan profesional, pergilah ke terapi pasangan. Temukan seorang terapis yang membuat kamu dan pasangan merasa didengar dan didukung sehingga bisa memperbaiki hubungan dan move on!