Fimela.com, Jakarta Para ilmuwan dan ahli medis terus berupaya untuk mencari alternatif obat corona. Termasuk sekelompok ilmuwan dari Universitas Oxford yang melakukan pengujian terhadap dexamethasone yang hendak digunakan untuk menangani virus corona.
Dexamethasone sendiri merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi peradangan, reaksi alergi, dan penyakit autoimun. Sehingga dexamethasone digolongkan sebagai obat kortikosteroid.
Pengujian dexamethasone dilakukan terhadap 2000 pasien virus corona. Dari pengujian tersebut, sebanyak kurang lebih 20 persen pasien virus corona sembuh dan tidak perlu menjalani pengobatan di rumah sakit.
Bahkan, dexamethasone cukup ampuh mengatasi pasien virus corona dalam kondisi kritis. Sementara di Inggris, dexamethasone sudah digunakan untuk mengobati pasien virus corona sejak pandemi ini berlangsung.
What's On Fimela
powered by
Perlu pengujian lebih lanjut
WHO sendiri sebenarnya menyambut baik hasil pengujian dexamethasone yang digunakan untuk mengobati pasien virus corona. Namun WHO masih menyarankan untuk tidak menggunakan obat steroid pada pengobatan awal pasien. Pasalnya, obat ini justru memperlambat tubuh membersihkan virus. Secara signifikan, memang obat ini cukup efektif memperpanjang kelangsungan hidup pasien virus corona.
WHO menegaskan bahwa hasil temuan ini baru efektif pada pasien virus corona dalam kritis, sementara belum ditemukan hasil setara pada pasien virus corona yang memiliki gejala ringan.
Pada laman WHO, dexamethasone merupakan steroid yang telah digunakan sejak 1960an untuk mengurangi peradangan dan beberapa penyakit kronis, seperti kanker. WHO pun memasukkan dexamethasone ke dalam daftar pengobatan esensial WHO sejak 1977.
Simak video berikut ini
#changemaker