Fimela.com, Jakarta Sama halnya dengan produk perawatan kulit lainnya, sangat penting untuk memperhatikan masa kedaluwarsa tabir surya yang kamu gunakan. Jika produk tabir surya mencapai masa kedaluwarsa, ia kehilangan manfaat perlindungan terhadap sinar UV.
Tabir surya diatur oleh FDA sebagai obat bebas. Ketika diciptakan, tabir surya harus melewati masa pengujian stabilitas untuk menentukan tanggal kedaluwarsa. Banyak produk skincare yang menampilkan ikon berbentuk toples kecil dengan jumlah bulan hingga masa kedaluwarsa, seperti 6M atau 12M.
Maksudnya adalah 6 bulan (months) setelah produk tersebut dibuka. Setelah melewati tanggal ini, perusahaan tidak menjamin produk tabir surya tersebut tetap stabil atau berfungsi sebagaimana mestinya, seperti dilansir dari bustle.com, Senin (25/6/2020).
Serba serbi masa kedaluwarsa produk tabir surya
Sayangnya tidak semua produk tabir surya mencantumkan tanggal kedaluwarsa, sehingga 3 tahun dianggap sebagai waktu maksimum yang dapat digunakan. Produk tabir surya yang sudah tidak bisa digunakan biasanya mengalami perubahan warna dan konsistensi, seperti lebih berair, serta berbau.
Jika kamu sedang mencari produk tabir surya yang baru, carilah produk yang sesuai dengan jenis kulitmu dan sebisa mungkin hindari kandungan bahan-bahan alami, seperti kelapa dan minyak kedelai, karena dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Untuk memperpanjang masa kedaluwarsa produk tabir surya, simpanlah di suhu kamar dan hindari memaparkannya di tempat yang panas.
Saksikan video menarik setelah ini
#ChangeMaker