Fimela.com, Jakarta Menyiapkan menu telur bisa menjadi salah satu menu sarapan yang praktis namun juga bergizi bagi anggota keluarga. Namun tahukah kamu bahwa tidak semua jenis telur bisa dikonsumsi secara aman dan bebas dijual?
Adalah telur infertil yang merupakan produk residu dari pengembangbiakan ayam broiler dan telur-telur yang memamg tidak bisa ditetaskan. Ciri yang paling terlihat dari telur infertil ini memiliki cangkang yang lebih pucat atau bahkan cenderung keputihan.
Selain itu, cangkang telur infertil lebih tipis dibanding telur ayam ras. Biasanya telur infertil memiliki bintik hitam atau merah ketika diteropong menggunakan senter. Harganya pun cenderung lebih murah dari telur ayam ras.
Telur infertil ini masuk ke dalam kategori telur HE atau hatched egg. Produk telur yang tidak digunakan atau produk tidak terpakai dari perusahaan breeding untuk menghasilkan anakan ayam broiler atau ayam pedaging.
What's On Fimela
powered by
Dilarang untuk dijual di pasaran
Karena telur ini digunakan untuk pembibitan, maka telur infertil sebenarnya tidak layak untuk dikonsumsi. Ia merupakan telur yang ditujukan untuk pembibitan namun tidak dibuahi.
Kementerian Pertanian sendiri telah melarang penjualan telur infertil lewat Permentan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi. Di mana pada BAB III pasal 13 disebut bahwa pelaku usaha integrasi, pembibit GPS, pembibit PS, pelaku usaha mandiri dan koperasi dilarang memperjualbelikan telur tertunas dan telur ayam infertil sebagai telur konsumsi.
Dibandingkan dengan telur ayam konsumsi, telur infertil memililki tekstur yang cenderung lebih cair. Lama kelamaan ia akan membusuk dan menjadi tidak layak konsumsi. Sehingga pemerintah sangat tidak menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi telur jenis ini.
Masyarakat pun diminta lebih waspada ketika membeli telur ayam di pasaran. Harga yang murah tidak menjamin kualitas telur ayam tetap aman dan layak konsumsi.
Simak video berikut ini
#changemaker