Fimela.com, Jakarta Saat Indonesia bergerak untuk beradaptasi menuju new normal, ada banyak hal yang menyelamatkan pemilik bisnis kuliner untuk dapat bertahan. Salah satunya adalah dengan konsep cloud kitchen yang menawarkan beragam keunggulan yang mendorong bisnis kuliner untuk terus relevan bahkan dalam kondisi new normal dengan standar kebersihan dan keamanan pengolahan makanan yang tinggi.
Berawal dari sinilah GrabKitchen diperkenalkan di Indonesia pada 2018 lalu melalui sebuah proyek pilot di Jakarta dan resmi diluncurkan pada April 2019 dan memperkenalkan konsep cloud kitchen pertama di Indonesia.
Konsep cloud kitchen juga dapat membantu menekan biaya operasional, karena sebagian besar dari kegiatannya merupakan layanan delivery-only sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan investasi besar untuk biaya sewa tempat.
“Bagi mitra GrabFood yang sebagian besar merupakan UMKM, GrabKitchen menawarkan peluang ekspansi ke wilayah-wilayah baru serta membuka kesempatan untuk menjangkau lebih banyak konsumen melalui pemanfaatan teknologi dan data. Selain itu, para mitra usaha juga mendapatkan dukungan pemasaran dalam aplikasi GrabFood sebagai upaya untuk meminimalisir sejumlah kendala yang umumnya dihadapi para pengusaha makanan dan minuman ketika mereka berekspansi atau bahkan memulai bisnis mereka,” kata Hadi Surya Head of Marketing GrabFood, Grab Indonesia.
Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), jumlah usaha kuliner di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 5,55 juta unit atau 67,66 persen dari total 8,20 juta usaha ekonomi kreatif. Rata-rata tingkat pertumbuhan usaha ekonomi kreatif selama 7 tahun terakhir adalah 9,82 persen. Di sisi lain, sekitar 60 persen usaha kuliner di Indonesia telah terkena dampak pandemi COVID-19 yang harus bersiap dengan new normal.
Tidak hanya mendorong pertumbuhan bisnis UMKM, terutama yang bergerak di bidang kuliner, namun kehadiran GrabKitchen juga memberikan dampak positif pada perekonomian setempat. Bagi konsumen, GrabKitchen tidak hanya sajian favorit mereka lebih dekat dan higienis, tapi juga memanjakan lidah mereka dengan lebih banyak pilihan santapan sehingga meningkatkan keseluruhan pengalaman pelanggan berkat fitur GrabKitchen ‘All in One’.
Dengan fitur ini, pelanggan dapat memesan berbagai menu hidangan dari beberapa merchant sekaligus lewat satu lokasi hanya dengan satu kali order. Berikut kisah dan manfaat yang dirasakan UMKM saat new normal.
1. Bermanfaat bagi banyak orang
Berdiri sejak 1977 silam, Restoran Mie Kedondong milik Clarissa Suwijono di Surabaya menjadi satu dari ratusan UMKM yang memanfaatkan teknologi GrabKitchen. Mie Kedondong dikenal memiliki cita rasa yang gurih dan lezat dengan kerupuk pangsitnya yang menggugah selera.
Di tengah pandemi, Clarissa masih menjalankan bisnisnya dengan mengutamakan pesanan online agar terus bisa melayani kebutuhan pelanggan dan memberikan pemasukan bagi karyawannya.
“Jauh sebelum pandemi saya juga sudah melihat adanya perubahan perilaku masyarakat dalam menikmati santapan yang bergeser ke online. Oleh karena itu, melihat peluang ini saya pun bergabung dengan GrabKitchen untuk mengembangkan bisnis keluarga saya yang sudah turun temurun ini. Terutama pada situasi seperti saat ini dimana semua orang harus berada di rumah, pemesanan secara online pun menjadi jalan keluar dari tantangan yang dihadapi,” paparnya.
What's On Fimela
powered by
2. Standar Kualitas dan Kebersihan Pangan Terdepan
Tidak hanya Mie Kedondong yang terus berjalan dan beradaptasi dengan kondisi, contoh lainnya adalah restoran yang terletak di Bandung, Martabak Mertua yang dikelola oleh Alan Okadanan. Ia mengaku bahwa memang pendapatannya sedikit menurun selama pandemi ini, akan tetapi ia juga merasa sangat terbantu dengan GrabKitchen.
“Saat ini banyak sekali masyarakat yang mungkin merasa ragu untuk membeli makanan di luar. Di Martabak Mertua, kami sangat memperhatikan aspek kebersihan makanan, begitu pula cabang kami di GrabKitchen. Sejak awal bergabung, kami diwajibkan untuk selalu menerapkan standar keamanan dan kebersihan makanan yang tinggi. Berkat hal ini, otomatis para pelanggan saya juga percaya bahwa makanan yang akan sampai ke mereka selain bersih, juga terjaga kualitasnya sehingga aman dikonsumsi,” kata Alan.
3. Menjangkau Lebih Banyak Pelanggan
Lain lagi dengan Hendri Prabowo, pemilik Ayam Geprek COC di Medan. Ia bercerita bahwa kondisi pandemi ini mulai sangat mempengaruhi bisnisnya. Pria yang akrab dipanggil Bowo ini juga mematuhi imbauan pemerintah untuk tidak melayani pelanggan yang ingin makan di tempat dan hanya menjual melalui online.
Bowo pun terus meningkatkan kebersihan dapurnya dimana pegawai diwajibkan untuk menggunakan masker dan sarung tangan, serta mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer setiap beberapa jam sekali. Ia pun mengaku GrabKitchen sangat membantu dalam menggerakan bisnis Ayam Geprek COC selama pandemi ini,
“Biasanya pada bulan Ramadan, Ayam Geprek COC pasti ramai dengan pengunjung yang buka puasa bersama, tapi kali ini beda cerita, semuanya harus memesan melalui online. Kalau saya tidak bergabung dengan GrabKitchen, mungkin restoran saya bisa tutup dan tidak ada kegiatan operasional,” ujar Bowo.
#changemaker