Lebih Produktif dan Sehat dengan Melakukan 4 Kebiasaan Baru

Endah Wijayanti diperbarui 13 Jun 2020, 09:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Mengubah kebiasaan lama memang tidak mudah. Mengganti kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik pun kadang butuh proses yang tak sebentar. Membuat perubahan dalam keseharian dan hidup selalu memiliki perjuangannya sendiri. Melalui Lomba Change My Habit ini Sahabat Fimela berbagi kisah dan tulisannya tentang sudut pandang serta kebiasaan-kebiasaan baru yang dibangun demi hidup yang lebih baik.

***

Oleh: Noer Ima Kaltsum

Setelah tidak bekerja di kantor, saya hanya melakukan pekerjaan domestik dan sedikit beraktivitas di rumah. Oleh karena aktivitas saya jauh berkurang dan tidak banyak menggunakan energi, lambat-laun berat badan saya bertambah. Waktu saya masih bekerja di kantor, berat badan rata-rata 50-55 kilogram.

Beberapa waktu yang lalu, untuk kepentingan ibadah haji, saya harus melakukan cek kesehatan. Hasil cek kesehatan, alhamdulillah, saya dinyatakan sehat. Namun, berat badan saya di atas rata-rata, yakni 59 kilogram. Dengan bertambahnya berat badan, sepertinya saya merasakan bila berjalan kaki gampang lelah dan napas juga agak berat. Saya sadar harus mengurangi berat badan agar saat melakukan ibadah haji bisa berjalan dengan lancar.

Tidak bekerja di kantor, membuat saya juga kurang produktif berada di rumah. Dulu pernah berpikiran dengan bekerja di rumah, saya bisa lebih fleksibel untuk mengatur waktu. Saya juga bisa berpenghasilan dengan bekerja dari rumah. Namun, kenyataannya saya belum bisa bekerja secara optimal.

Saya ingin mengubah kebiasaan dengan senang hati. Saya ingin menurunkan berat badan, tubuh lebih sehat, dan lebih produktif. Ada 4 kebiasaan baru yang saya lakukan agar lebih produktif, yakni:

1. Menjaga Pola Makan

Untuk mengurangi berat badan, saya mulai menjaga pola makan dan menerapkan gaya hidup sehat. Saya tidak lagi makan makanan secara sembarang dan berlebihan. Saya tidak perlu melakukan diet, cukup mengurangi karbo dan gula.

Setiap pagi, minum rempah dan sarapan buah. Minuman rempah kadang saya ganti dengan larutan jeruk nipis. Sarapan buah bisa saya ganti dengan minum jus buah. Makan siang dengan 4-5 sendok nasi, sayur dan lauk-pauk. Malam hari makan sayur. Pada saat jam ngemil, cukup makan buah. Jadi, makan sayur dan buah lebih banyak dari biasanya. Dalam sehari minum kurang lebih 2 liter.

2. Olahraga Secara Teratur

Olahraga jalan kaki santai atau jalan kaki tergopoh-gopoh saya pilih. Menurut saya olahraga jalan kaki adalah olahraga ringan, tanpa alat, dan tidak membutuhkan biaya. Saya tidak menargetkan jarak tempuh. Jalan kaki selama 30 menit sudah cukup mengeluarkan keringat dan membakar kalor.

Pada awal berolahraga jalan kaki, saya masih merasakan kaki kaku dan keberatan badan. Namun, setelah rutin saya lakukan setiap hari sekitar pukul 07.00 – 09.00, kaki terasa ringan melangkah dan badan tak terasa berat.

2 dari 2 halaman

3. Aktif Menulis

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/anontae2522

Menulis adalah hobi yang saya tekuni sejak SMA. Karena sudah merasakan hasilnya dari menulis, membuat saya ketagihan. Namun, saat berhenti bekerja di kantor, saya tak begitu aktif menulis. Terlalu santai dan tidak pernah mematok target, sehingga kurang greget hidup saya. Sebab itulah, saya mulai mengikuti komunitas menulis baru, mengikuti training menulis dan banyak mengikuti lomba menulis yang lebih menantang. Dengan lebih aktif menulis tentu saja saya harus meluangkan waktu dalam porsi besar. Alhamdulillah, suami mengizinkan saya lebih aktif menulis. Saya mulai membuat target pencapaian prestasi.

4. Beternak

Tidak pernah menyangka sama sekali saya harus rutin mencari rumput dengan sabit. Anak saya berusia 10 tahun minta dibelikan kambing. Awalnya sepasang kambing, lalu tambah seekor anak kambing. Meskipun kambing-kambing tersebut dititipkan pada kerabat, tapi saya ikut mencari rumput. Jadilah, tiap dua hari sekali saya mencari rumput. Kebiasaan baru mencari rumput ini saya anggap berolahraga. Kambing betina sudah beranak, dan kambing jantannya sudah laku. Harga kambing jantan awalnya 1.350.000 rupiah laku 2 juta rupiah. Kini 2 ekor kambing sudah mengisi kandang lagi. Sekarang ada 5 ekor kambing dalam kandang. Kelak 2 ekor kambing jantan ini akan dijual saat idulqurban.

Empat kebiasaan baru yang saya lakukan telah membuahkan hasil. Setelah mengatur pola makan dan berolahraga secara teratur, dalam satu minggu berat badan turun 1 kilogram. Setelah 2 minggu turun 2 kilogram.

Syukurlah, kebiasaan baru yang saya lakukan bisa membawa perubahan. Mengubah kebiasaan lama dengan yang baru itu memang berat dan sulit, tapi tetap bisa diupayakan. Selain turun berat badan, badan juga semakin bugar, sehat, tidak mudah lelah, dan mengantuk.

Setelah tahu hasilnya, kebiasaan baru ini tetap saya pertahankan sampai sekarang. Sekarang berat badan saya sekitar 54-55 kilogram. Meskipun tahun ini belum bisa berangkat ke tanah suci setelah pemerintah meniadakan pemberangkatan ibadah haji karena pandemi virus corona, bagi saya tak masalah. Semoga tahun depan saya bisa berangkat ke tanah suci dalam kondisi lebih sehat.

Kebiasaan lebih aktif menulis juga membuahkan hasil. Dengan mengikuti training menulis dan bergabung pada komunitas menulis, tulisan saya lebih banyak yang tembus media dan sering berhasil menjadi juara saat mengikuti lomba. Nah, untuk beternak, hasilnya sudah tidak diragukan lagi. Kebiasaan mencari rumput tetap akan saya lanjutkan. Dua kebiasaan ini, menulis dan beternak, selain menyenangkan juga menambah penghasilan.

#ChangeMaker