Fimela.com, Jakarta Bike to Work, tentunya Komunitas Pekerja Bersepeda ini sudah nggak asing lagi buat masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di Ibu Kota Jakarta. Berdiri sejak 2005, komunitas yang satu ini rajin mengampanyekan gerakan bersepeda untuk pergi bekerja. Lalu bagaimana di era new normal atau masa pandemi virus Corona seperti sekarang ini?
Sejenak melihak ke belakang, Bike to Work (B2W) adalah gerakan moral yang lahir dari keprihatinan akan kemacetan, pemborosan energi dan meningkatnya polusi yang akan berakibat pada degradasi kecerdasan mental manusia Indonesia. Menggunakan sepeda untuk pergi bekerja bisa menjadi solusi dari permasalahan tersebut dan tentu saja menyehatkan.
Namun 2020 ada sebuah tantangan baru yang harus dihadapi oleh masyarakat di dunia, yakni adanya pandemi virus Corona. Tapi tentu saja hal tersebut tidak menghentikan langkah para anggota Bike to Work yang mulai beradaptasi dengan pandemi dan juga era new normal. Bersepeda ke kantor masih aman kok.
“Menurut kami justru lebih aman dengan bersepeda, saya sendiri sejak awal pandemi masih bekerja seperti biasa, namun cara bersepedanya yang berbeda dari biasanya (lebih kepada perlengkapan sih),” tulis Poetoet Soedarjanto dalam pesan singkatnya kepada Fimela.com beberapa waktu lalu.
“Ikuti protokol kesehatan, kami sudah membuat panduan bersepeda yang kami susun dengan berbagai pihak dan sudah kami publikasikan di berbagai kanal sosmed,” tegas pria yang akrab disapa Om Poetoet ini. Jadi, menurut Om Poetoet bersepeda dapat menjadi pilihan warga Jakarta dan kota lainnya di Indonesia untuk menghindari sebaran virus corona Covid-19, terutama dari kerumunan massa di transportasi umum.
Namun memang ada protokol kesehatan yang juga harus dilakukan oleh masyarakat yang ingin menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. “Yang membedakan adalah alat tempur dan tidak lagi janjian dengan teman-teman satu rute yang biasanya kami suka ketemu seminggu sekali,” tambahnya.
Protokol Kesehatan dalam Bersepeda untuk Pencegahan Covid-19
Seperti yang tadi sudah dibahas sebelumnya, bahwa saat pandemi virus Corona masyarakat masih bisa tetap bersepeda hanya saja dengan menjalankan berbagai protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Melalui Instagramnya, Bike to Work pun sempat membagikan sebuah postingan soal protokol kesehatan bagi para pengguna sepeda.
1. Persiapan
- Perhatikan himbauan pemerintah dan daerah yang aman dari Covid-19.
- Jaga kebersihan sepeda, terutama bagian yang bersentuhan dengan tangan.
- Bersihkan diri dan cuci tangan dengan sabun.
- Hindari droplet dengan pakaian berlengan panjang, sarung tangan, masker, kacamata, penutup kepala (bandana/cycling cap), membawa handsanitizer dan handuk kecil.
- Pilih masker berbahan kain yang tidak terlalu rapat dan mengganggu pernapasan.
- Membawa botol minum yang tertutup plastik dan alat makan sendiri.
2. Saat Bersepeda
- Utamakan gowes SOLO (sendirian), jika berkelompok, atur dalam rombongan kecil 2-5 pesepeda.
- Pilih jalur yang menghindari keramaian dan daerah zona merah Covid-19.
- Jaga jarak kiri-kanan antar pesepeda dan kendaraan lain minimal 2 meter.
- Jaga jarak depan-belakang antar pesepeda minimal 4 meter. Semakin tinggi kecepatan bersepeda, jarak harus semakin jauh (>20 meter).
- Jaga jarak dan waspada terhadap pengendara kendaraan lain.
- Selalu patuhi rambu lalu lintas saat bersepeda.
3. Saat Istirahat
- Cuci tangan dengan sabun atau handsanitizer.
- Bersihkan tangan dan wajah dengan tissue atau handuk kecil.
- Utamakan jaga jarak atau physical distancing.
- Selalu gunakan masker, kecuali saat makan dan minum.
- Hindari berbagi bekal pribadi dengan orang lain (botol minum, makanan).
- Istirahat secukupnya, tidak perlu nongkrong terlalu lama.
4. Saat Finish di Rumah
- Sebelum masuk rumah, lepaskan semua perlengkapan yang digunakan.
- Hindari kontak fisik dengan penghuni rumah dan menyentuh perabotan.
- Semprot helm, sepatu dan kacamata dengan cairan disinfektan.
- Segera lepas pakaian, kaos kaki, sarung tangan, masker, penutup kepala dan cuci dengan deterjen.
- Segera bersihkan diri, mandi dan keramas.
- Istirahat dan pulihkan cairan yang hilang dari tubuh.
“Bertolak atas keprihatinan Pandemi Covid-19 dan usaha untuk tetap sehat dan menjadikan lebih sehat dari biasanya (NEW NORMAL), serta peran serta Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menyambut Hari Sepeda Sedunia (World Bicycle Day) setiap tanggal 3 Juni, webinar pada Jumat, 29 Mei 2020 Pukul 19:30 WIB yang diinisiasi oleh GaMaGo (Gadjah Mada Gowes) @gadjahmadagowes dengan melibatkan Gerakan B2W Indonesia (Bike to work Indonesia), ITDP (Institute for Transportation Development Policy) @itdpindonesia dan berbagai klub/ grup/ komunitas sepeda, juga dari berbagai sumber lainnya seperti Gugus Tugas Covid, Rumus S.M.A.R.T oleh dr. Jack Pradono @drjackpradono dan dr. Aristi @aristi_madjid yang direview oleh Perwakilan PB ISSI @icf_cycling dan Ketua Gugus Tugas Covid UGM serta masukan dari teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, menetaslah sebuah Protokol Kesehatan dalam BERSEPEDA untuk Pencegahan covid-19 tersebut.” – Instagram @b2w_indonesia