Fimela.com, Jakarta UMKM sektor fashion adalah salah satu sektor yang terkena dampak paling buruk akibat adanya pandemi. Begitu juga yang dirasakan oleh Anggi, pemilik toko Grosir Baju Keisha asal Bandung. Biasanya, omzet utama UMKM yang menjual produk pakaian remaja tersebut utamanya berasal dari toko offline dan online yang dimilikinya. Namun penjualan menurun drastis semenjak imbauan PSBB diberlakukan dan mengakibatkan penumpukan stok yang menyebabkan kerugian tinggi.
Anggi menyadari bahwa usaha rumahannya ini harus melakukan adaptasi bisnis secara total untuk menyelamatkan bisnis dan karyawannya. Alhasil, produk hoodie dan outerwear remaja yang sebelumnya menjadi produk utama bisnisnya kian berganti menjadi baju anak-anak. Setelah mendaftarkan diri untuk ikut dalam “Dukungan COVID-19 100M Shopee”, Anggi mengakui beban operasional bisnisnya sangat terbantu, terlebih karena toko online Grosir Baju Keisha di Shopee menjadi sumber pemasukan utama. Dengan memanfaatkan potongan biaya layanan dan Cashback XTRA, Anggi dapat menaikkan kunjungan dan pemasukan secara signifikan sepanjang kuartal dua tahun ini. “Dengan memanfaatkan bantuan Shopee ini secara maksimal, pemasukan saya berhasil meningkat hingga 35% selama periode Ramadhan.” jelas Anggi.
Selain program stimulus yang diberikan Shopee, Anggi merasa bisnisnya bisa tetap dapat jalan secara optimal berkat bantuan dari fitur-fitur aplikasi Shopee, terutama Shopee Live yang sangat cocok untuk menjajakan produk fesyen dengan harga miring berkualitas tinggi seperti yang ditawarkan Grosir Baju Keisha. Meski sudah tidak rutin dilakukan karena keterbatasan karyawan, toko besutan Anggi ini bisa menjangkau rata-rata ribuan penonton dalam 1x sesi Shopee Live.
Anggi menyadari, tidak semua pelaku UMKM bisa dengan cepat menciptakan peluang untuk bisnisnya. Daerah Cijerah, Bandung, di mana produksi dan toko offline Grosir Baju Keisha berlokasi, dikenal sebagai daerah yang sarat akan pengusaha konveksi. Melihat usaha di sekitarnya yang tak lagi memiliki pesanan sama sekali, Anggi tergerak hatinya untuk membantu mereka semampunya. Anggi pun langsung memproduksi masker kain agar dapat membantu bisnis konveksi yang dijalankan oleh warga setempat. Dengan memanfaatkan toko online-nya di Shopee yang telah memiliki ratusan ribu pengikut, Anggi dapat membantu memberikan eksposur dan menyelamatkan bisnis konveksi di sekitarnya.
What's On Fimela
powered by
Utamakan kebersamaan untuk mempertahankan bisnis di tengah pandemi
Lain halnya dengan bisnis fashion yang dimiliki Anggi, bisnis makanan kemasan asal Cicendo, Bandung milik pasangan Sherly dan William justru meraup keuntungan yang cukup tinggi semenjak adanya pandemi. Meskipun demikian, keduanya mengaku terbentur kendala penyediaan stok yang cukup signifikan semenjak imbauan PSBB diberlakukan. Distribusi yang terbatas dari supplier lantas membatasi ruang gerak toko Snack Mazter untuk dengan cepat memenuhi permintaan yang melonjak, terutama di bulan Februari di mana Sherly dan William merasakan dampak dari panic buying yang terjadi di masyarakat.
Tak hanya itu, asam garam dalam menjalankan bisnis di tengah pandemi pun dirasakan oleh pasangan ini. Berbekal tekad untuk menjaga bisnis dan keinginan untuk tetap memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk semua karyawannya, mereka memaksimalkan segala upaya yang mereka bisa agar dapat terus beroperasi di lokasi yang ditetapkan sebagai zona merah COVID-19 di Bandung. Kebijakan kebersihan dan pemberlakuan shift kerja pun diterapkan karena mengutamakan keamanan untuk semua karyawannya. Alhasil, Sherly dan William juga terjun langsung membantu operasional bisnis mereka untuk mengatasi jumlah manpower yang terbatas ini.
Selain mengutamakan kesehatan karyawan, pasangan ini juga ingin membantu para pelanggannya dengan berupaya menyediakan produk-produk makanan sehat dan bergizi. Sherly dan William mengaku sering berinteraksi dengan pelanggan mereka dengan menggunakan fitur live chat Shopee untuk menanyakan kebutuhan pangan sehat yang ternyata jadi peluang bisnis baru bagi mereka. Penjualan sereal granola, produk makanan kesehatan yang jadi produk baru di toko Snack Mazter, berhasil tumbuh hingga 8X lipat, melebihi penjualan produk makanan tematik selama Ramadhan.
Diakui Sherly dan William yang telah membuka gerai online-nya di Shopee sejak empat tahun lalu, operasional bisnis Snack Mazter sangat terbantu dengan adanya bantuan program “Dukungan COVID-19 100M Shopee”. Berkat keringanan biaya admin Star Seller yang diberikan dari bantuan tersebut, pasangan ini bisa terus mendapatkan pesanan dari pelanggan dengan memanfaatkan eksposur di Shopee. Selain itu, perpanjangan masa pengemasan juga sangat membantu UMKM seperti Snack Mazter yang memiliki kendala dalam rantai distribusinya. Selama pandemi COVID-19 dengan dukungan dari Shopee, penjualan dari gerai online milik Sherly dan William ini berhasil meningkat hingga 3X lipat.
“Meski kami dapat bertahan di situasi sulit ini, kami tidak ingin berhasil sendirian. Kami yakin, para pelaku UMKM dapat melalui ini jika bergerak bersama. Kami berterima kasih karena dengan bantuan Shopee, kami dapat berbagi dan mendapatkan ilmu dengan sesama UMKM yang sedang berjuang mempertahankan bisnis melalui webinar untuk komunitas penjual yang diadakan oleh Kampus Shopee secara cuma-cuma.” tutup William.
Simak video berikut ini
#ChangeMaker