Fimela.com, Jakarta Mengubah kebiasaan lama memang tidak mudah. Mengganti kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik pun kadang butuh proses yang tak sebentar. Membuat perubahan dalam keseharian dan hidup selalu memiliki perjuangannya sendiri. Melalui Lomba Change My Habit ini Sahabat Fimela berbagi kisah dan tulisannya tentang sudut pandang serta kebiasaan-kebiasaan baru yang dibangun demi hidup yang lebih baik.
***
Oleh: Selvy Arianti
Awal tahun 2020 ada sebuah video rekomendasi yang membawaku pada sebuah channel YouTube mengenai Self-love, Zero Waste serta gaya hidup minimalis. Seperti menemukan harta berlimpah, aku terus saja menonton hingga perlahan memahami pesan apa yang disampaikan melalui berbagai kontennya.
Terinspirasi dari kontennya yang sangat bermanfaat, aku bertekad agar tidak mudah tergiur untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan alias hanya sekadar keinginan saja semenjak pertengahan bulan Mei 2020, dikarenakan setelah menyadari adanya beragam pakaian menumpuk di dalam lemari yang jarang atau bahkan sudah lama tidak terpakai.
Hierarki Pembelian Kebutuhan
Aku juga terinspirasi setelah membaca postingan mengenai hierarki pembelian kebutuhan dari media sosial yang membuatku mencari tahu lebih dalam dan turut merefleksikan diri agar bisa mempraktikannya di dalam kehidupan sehari-hari. Menurut postingan tersebut, ketika kita memiliki pakaian yang masih layak untuk dipakai maka pakailah. Pada saat pakaian rusak dan masih bisa diperbaiki, maka perbaikilah. Kalau pun hendak menghadiri suatu acara dan tidak memiliki dresscode tertentu, ada alternatif jitu yakni meminjam.
Tahap selanjutnya adalah tukar barang. Aku termasuk pribadi yang jarang bertukar barang karena saat membutuhkan sesuatu maka biasanya langsung membeli. Namun, akhirnya aku sadar bahwa tidak ada salahnya saling menukar barang dengan orang yang kita percayai seperti keluarga dekat maupun sahabat.
Pernah satu kali bertukar kerudung dengan adik, senangnya sejak saat itu kami menjadi tidak canggung untuk saling bertukar atau meminjam barang. Dengan catatan barang yang dipinjam di kemudian hari dikembalikan dalam keadaan baik.
Tahapan setelah bertukar barang adalah membeli barang pre-loved atau bekas pakai. Sesekali saat scrolling media sosial, aku mendapati postingan mengenai pre-loved masih layak pakai dijual dengan harga yang mempertimbangkan kondisi dan kualitasnya. Sungguh kalau saja tidak ada keterangannya, aku pasti berpikir bahwa itu barang baru.
Tahapan berikutnya yakni membuat. Beberapa kali ibuku pernah meminta bantuan kepada penyedia jasa jahit pakaian agar membuatkan pakaian tertentu dari suatu bahan kain yang diberikan oleh tetangga. Ternyata ibuku sudah mencontohkan tahapan ini, aku mestinya belajar dari ibu.
Adapun tahapan terakhir sebagai refleksiku selama ini adalah kegiatan membeli. Aku menjadi terbiasa bertanya-tanya sebelum membeli barang.
“Apakah ini barang yang aku butuhkan atau hanya sekadar keinginan?”
“Apakah nantinya aku tidak bisa hidup tanpa barang tersebut?”
Berangkat dari pertanyaan di atas, ketika merapikan pakaian, terdapat sebuah sweater baru yang belum pernah dipakai sejak beberapa tahun yang lalu dibeli setelah melihat teman-teman membelinya lebih dulu. Sampai saat ini sweater tersebut tersimpan di lemari dikarenakan ukurannya yang terlalu besar dan berat sehingga memakainya terasa tidak nyaman. Hikmahnya, aku belajar untuk tidak mudah membeli atas dasar ikut-ikutan saja. Tahun ini merupakan pertama kalinya Hari Raya Idulfitri tanpa menggunakan pakaian baru karena masih tersedianya pakaian lama yang menurutku bagus untuk digunakan.
Menjadikan Kebiasaan Baik
Dengan filter berupa pertanyaan yang membuatku semakin mempertimbangkan sebelum membeli sesuatu, aku mendapatkan kebahagiaan dari hidup berkesadaran. Sadar akan kebutuhan, emosi, hal-hal yang terpenting dalam hidupku serta quarter life crisis yang rentan terjadi di usia 20-an.
Sahabat Fimela di mana pun berada, untuk mempersingkat, berikut ini Hierarki Pembelian Kebutuhan:
- Pakai yang sudah dimiliki
- Pinjam
- Tukar
- Beli pre-loved stuff
- Membuat
- Membeli baru
Semoga bermanfaat ya! Aku masih belajar untuk menjadikannya sebagai kebiasaan. Ambil yang baik dan buang yang buruk dari tulisanku ini. Mohon dimaafkan jika ada kekeliruan. Salam dari aku yang baru memulai hidup berkesadaran.
#ChangeMaker