Hadapi New Normal, Industri Perhotelan Alami 3 Perubahan

Karla Farhana diperbarui 11 Jun 2020, 09:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Menghadapi new normal memang tidak bisa mengharapkan aktivitasmu bakal kembali seperti semula 100%. Pasalnya, di era new normal ini, kamu akan beradaptasi dengan berbagai perubahan dan protokol yang sudah ditentukan pemerintah demi menekan penyebaran virus Corona. 

Bukan hanya kamu, semua industri pun ikut beradaptasi, termasuk industri perhotelan. Demi bertahan di tengah tekanan ekonomi yang cukup signifikan, ada berbagai perubahan pada industri ini. Salah satu industri perhotelan yang juga melakukan adaptasi adalah OYO. Tetap berkomitmen untuk berorientasi pada strategi bisnis jangka panjang, saat ini OYO mengarah pada kekuatan finansial dan independensi yang menjadi kunci bagi operasional dan performa bisnis perusahaan. 

Menurut Eko Bramantyo, Country Head Emerging Business OYO Indonesia, pihaknya kini berfokus untuk memastikan sumber pendapatan terus optimal. Juga memastikan OYO tetap memberikan layanan terbaik bagi para pelanggan. 

“Sebagai langkah konkretnya, secara global fokus kami adalah untuk memastikan sumber pendapatan terus optimal, baik dari sisi bisnis akomodasi maupun non akomodasi, sambil terus memastikan OYO tetap memberikan layanan terbaik bagi para pelanggan. Penyesuaian yang kami lakukan saat ini pun tetap mempertimbangkan skala prioritas bagi karyawan dan mitra kami; yaitu memastikan setiap karyawan kami tidak kehilangan pekerjaannya serta terus mendukung bisnis mitra kami agar tetap berjalan di tengah situasi sulit ini,” jelas Eko. 

Selain itu, OYO juga melihat akan ada beberapa perubahan mendasar dalam pola pelayanan industri perhotelan seiring dengan perubahan preferensi konsumen dalam melakukan perjalanan wisata di era new normal

 

2 dari 3 halaman

1. Peran Teknologi

hotel | unsplash.com/@rhemakallianpur

Peran teknologi pada industri perhotelan, apalagi di tengah pandemi Corona, menjadi sangat penting. Teknologi ini berperan untuk mempersiapkan industri meberikan rasa aman bagi para pelanggan ketika mereka harus bepergian, lewat berbagai mekanisme, termasuk pemesanan tanpa kontak fisik demi keselamatan dan keamanan pelanggan. 

2. Tren Perjalanan Domestik 

Untuk meminimalkan risiko penularan virus, masyarakat kini akan cenderung menunda perjalanan yang tidak penting. Termasuk perjalanan ke luar negeri. Sehingga, tren perjalanan domestik akan meningkat. 

3. Tren Hotel Budget

Bukan hanya menghindari perjalanan yang tidak terlalu penting, masyarakat juga mulai melakukan penghematan serta menerapkan kebiasaan baru di fase new normal ini. Sehingga, wisatawan akan cenderung memilih hotel budget dengan skala kecil yang memberikan rasa aman bagi para pelanggan. 

#ChangeMaker

3 dari 3 halaman

Simak Video Berikut