Perempuan tiga orang anak itu menceritakan kisahnya tersebut saat berbincang dengan Daniel Mananta yang diunggah di Daniel Mananta Network, Selasa 2 Juni 2020. (Instagram/maiaestiantyreal)
Ia lantas menceritakan saat ada peristiwa memilukan atau sedih, yang membuat banyak temannya menangis, ia malah merasakan mual. Ia sendiri mengaku bingung dengan kondisi tersebut. (Instagram/maiaestiantyreal)
"Jadi gini gara-gara gue tuh kalau melihat sesuatu kayak kematian, kecelakaan, temen-temen gue tuh ada yang kecelakaan, ada yang mati, gue nggak pernah nangis. Gue juga bingung kenapa gue nggak bisa nangis," ceritanya. (Instagram/maiaestiantyreal)
"Jadi kalau teman-teman gue nangis semua, gue yang diem dan hampir mau muntah-muntah. Karena gue mungkin nggak bisa nangis tapi kayak enek perut gue, tapi nggak bisa nangis," tambah Maia Estianty. (Instagram/maiaestiantyreal)
Tidak bisa nangis dan sifat dingin ketika mendapat kabar duka tersebut, ia lantas mencari tahu dengan mendatangi psikiater. (Instagram/maiaestiantyreal)
"Nah di situ gue merasa aneh. Karena itu peristiwa yang semua orang nangis. Gue benar-benar yang 'Mai ada yang meninggal'. Yah gue cuma jawab 'Oh yasudah memang waktunya'. Sedingin itu gue, nggak ada empatinya. Makanya gue ke psikiater," ujar ibu tiga anak itu. (Instagram/maiaestiantyreal)
Setelah konsultasi pada psikiater, Maia Estianty jadi tahu kalau dirinya kurang memiliki rasa empati terhadap orang lain karena pernah merasakan rasa sakit yang amat mendalam di masa lalunya. Baginya kala itu perpisahan dengan Dani memang sangat menyakitkan dan sempat berlarut-larut.