Kasus Pembunuhan George Floyd, Kepolisian Minneapolis akan Dibubarkan

Karla Farhana diperbarui 08 Jun 2020, 14:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Kasus pembunuhan George Floyd (46) membangunkan seluruh masyarakat Amerika Serikat untuk tidak lagi tinggal diam dalam menyuarakan isu rasisme yang menimpa kaum African-American di Amerika Serikat. Negeri Paman Sam menghadapi gelombang demonstran dalam jumlah yang sangat besar untuk meminta keadilan bagi Floyd. Dalam 10 tahun terakhir, gelombang demonstran yang sudah berlangsung selama 2 minggu berturut-turut inilah yang terbesar. 

Floyd diketahui meninggal setelah lehernya ditindih Derek Chauvin, polisi Minneasota yang menanggapi adanya laporan mengenai uang palsu yang diberikan Floyd pada saat membayar di sebuah toko makanan. Floyd yang tidak bersenjata ditindih saat dia tidak melawan Chauvin dan ketiga polisi lainnya yang berada di lokasi saat itu. Gelombang protes meluas secara nasional, bahkan merambat ke berbagai negara lainnya, seperti di Eropa, Australia, dan beberapa negara di Asia dengan berbagai cara. 

Aksi demo besar-besaran ini bukan hanya menuntut keadilan bagi George Floyd. Tetapi juga mendorong Dewan Kota Minneapolis untuk membubarkan departemen kepolisian di kota tersebut. The Guardian mewartakan, Dewan Kota Minneapolis juga berjanji akan menggantinya dengan sistem keamanan publik baru. Ini merupakan sebuah langkah bersejarah yang datang ketika seruan untuk menggagalkan penegakan hukum sedang melanda di AS. 

Mayoritas anggota dewan yang memiliki hak veto menyatakan niat mereka untuk 'membongkar' dan 'menghapus' agen polisi yang bertanggung jawab dalam pembunuhan Floyd. Mereka akan membangun model baru sebagai alternatif keamanan berbasis masyarakat. 

Keputusan ini merupakan respon langsung terhadap protes besar-besaran yang terjadi di seluruh kota AS dalam 2 minggu terakhir. Bukan hanya itu, keputusan ini juga dianggap sebagai kemenangan besar bagi para aktivis yang telah lama berjuang untuk membubarkan kepolisian dan penjara. 

"Di Minneapolis dan kota-kota di AS, jelas bahwa sistem kepolisian kita tidak menjaga keamanan komunitas kita," kata Presiden Dewan Kota Minneapolis Lisa Bender. 

2 dari 3 halaman

Langkah Pembubaran

Demonstran menuntut keadilan untuk George Floyd | pexels.com/@josh-hild-1270765

Langkah pembubaran kepolisian Minneasota ini dipilih 9 dari 13 anggota dewan kota. Pasalnya, menurut Lisa, kepolisian Minneapolis tidak bisa direformasi. Sistem keamanan yang ada tidak bekerja dengan baik, terutama bagi para warga kulit hitam di AS. 

Dewan Kota Minneapolis akan mengalihkan pendanaan untuk polisi menjadi sebuah strategi keamanan yang berbasis masyarakat. Kepada Guardian, Bender mengatakan pihaknya masih melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai penggantian departemen kepolisian saat ini. 

3 dari 3 halaman

Peti Emas untuk Pemakamakan George Floyd

 
 
 
View this post on Instagram

How many Black lives have to be taken before something is done? We honor those lost and pledge to fight for justice. #BlackLivesMatter

A post shared by Black Lives Matter (@blklivesmatter) on May 29, 2020 at 2:38pm PDT

Floyd kemudian dimakamkan menggunakan peti mati berlapis emas. Upacara pemakamannya diadakan di North Central University, Minneapolis dan disiarkan langsung CBSN Minneasota. 

Dihadiri banyak selebriti dan tokoh penting untuk memberikan penghormatan terakhir, Floyd berbaring di dalam peti emas dengan bunga-bunga yang bertabur di sekelilingnya. 

Namun, dilansir dari CBSDFW dan ABC13, jasad Floyd akan disemayamkan di sebelah mendiang ibunya pada Selasa (9/6/20), di Houston Memorial Gardens, Pearland. Jasadnya telah tiba di Houston sejak Sabtu (6/6/20) pukul 9.40 waktu setempat. 

#ChangeMaker