Fimela.com, Jakarta Pandemi virus Corona membuat banyak orang kehilangan mata pencaharian, apalagi mereka yang bekerja di dunia perfilman. Namun hal itu tidak terjadi bagi Reza Rahadian.
Justru di tengah pandemi ini, dirinya menjadi lebih kreatif. Terbukti dengan selesainya mini series yang digarapnya, ‘Sementara Selamanya’ yang akan tayang perdana pada 6 Juni 2020 di Vidio.
Dalam mini series tersebut, ia tak hanya berada di depan layar saja sebagai pemain utama, namun juga hadir dibelakang layar sebagai seorang sutradara. Ini juga menjadi debut perdana Reza Rahadian sebagai pengarah jalannya cerita.
Bukan Hal yang Mudah Menjadi Pemain Sekaligus Sutradara
Saat konferensi pers virtual yang diadakan pada Jumat (29/5/2020), Reza mengatakan bukanlah hal yang mudah baginya harus bisa menjalankan dua pekerjaan sekaligus dalam projek terbarunya ini.
"Kerja jadi pemain dan sutradara itu repot setengah mati. Saya harus bisa akting yang bagus dan saya juga harus preview lagi, menurutku ini memang tantangan yang cukup berat," kata Reza Rahadian.
Kru Hanya Sedikit
Diakui pria kelahiran Bogor, 5 Maret 1987 itu, mini series ini hanya melibatkan sedikit crew demi mencegahnya penyebaran virus Corona. Bahkan pekerjaan para crew jadi lebih banyak dibandingkan biasanya.
"Crew series ini hanya sedikit, tujuh orang saja. Nggak ada lampu besar atau kamera yang dipakai juga tidak seperti film pada umumnya. Jadi tidak ada mobil crew, dengan berat hati memang kita mengambil keputusan ini," ujarnya.
"Para crew juga kerjanya jadi merangkap, termasuk saya, meskipun pemain sekaligus sutradara tapi saya angkat meja set semua dll, kita kerjain semua bareng-bareng. Lokasi juga cuma satu tempat saja," jelas Reza Rahadian.
Miniseri ‘Sementara Selamanya’ berkisah tentang Saka (Reza Rahadian) dan Zara (Laura Basuki), sepasang suami istri, yang memutuskan tinggal terpisah sementara karena Zara bertugas sebagai dokter yang menangani pasien Covid-19.
Panggilan video menjadi ‘penyelamat’ pernikahan mereka, satu-satunya cara untuk membuat semua yang abnormal ini terasa normal. Lewat percakapan mereka, kita dibawa menelusuri chronicle perjalanan hubungan mereka, mulai dari detik pertama mereka bertemu sampai titik ketika sebuah rahasia besar terbongkar.
Menjalani hidup sendiri ternyata tidak semudah yang mereka bayangkan ketika satu masalah mulai membuat mereka mempertanyakan apakah perpisahan yang dijanjikan hanya untuk sementara akan menjadi selamanya.