Angka Virus Corona di Indonesia Masih Tinggi, IDAI Imbau Sekolah Tidak Dibuka Hingga Desember 2020

Nabila Mecadinisa diperbarui 31 Mei 2020, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Virus Corona menjadi wabah dan polemik di seluruh negara. Apalagi Indonesia, angka yang masih tinggi berimbas pada kegiatan ekonomi hingga seluruh bidang. Pemerintah sudah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Mengikuti rileksasi yang akan dibuka pada 5 Juni 2020 mendatang, kini Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan agar sekolah membuka kegiatan belajar mengajar pada Desember 2020 mendatang.

Hal ini mengacu pada tingginya kasus virus corona Covid-19 dan menghindari adanya gelombang kedua yang harus diwspadai. Seperti yang dikutip dari Liputan6.com, "Dengan mempertimbangkan antisipasi lonjakan kasus kedua, sebaiknya sekolah tidak dibuka setidaknya sampai bulan Desember 2020," kata Ketua Umum IDAI Dr dr Aman Pulungan SpA(K) FAAP, FRCP(Hon) dalam keterangan resmi pada Sabtu (30/5/2020).

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Membuka kegiatan belajar pada Desember 2020

ilustrasi masker wajah untuk anak-anak | pexels.com/@august-de-richelieu

Pembukaan sekolah bisa dipertimbangkan jika jumlah kasus COVID-19 di Indonesia mengalami penurunan.

Selama sekolah masih tutup, IDAI menganjurkan agar kegiatan belajar mengajar dillaksanakan lewat skema pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kegiatan belajar mengajar dari rumah tentu berdasarkan modul yang sudah disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selama belajar mengajar jarak jauh, peran aktif siswa, guru, dan orangtua tentu jadi fakor penting.

Upaya yang harus dilakukan

Namun jika sekolah kembali dibuka, IDAI mengimbau agar semua pihak bisa bekerjasama untuk membicarakan perencanaan ini dengan lebih matang. "Perencanaan meliputi kontrol epidemi, kesiapan sistem layanan kesehatan dan sistem surveilens kesehatan untuk mendeteksi kasus baru dan pelacakan epidemiologi," kata Aman.

IDAI juga mengimbau pemerintah untuk melakukan pemeriksaan real time PCR secara masif. Yakni 30 kali lipat dari jumlah kasus konfirmasi COVID-19. Pemeriksaan ini juga berlaku pada usia anak.

Dalam hal ini, IDAI akan terus melakukan pemantauan dan melakukan kajian untuk terus memantau situasi terkini.

#ChangeMaker