Fimela.com, Jakarta Ditengah pandemi Covid-19, Senayan City sebagai destinasi pusat belanja favorit di Jakarta tidak henti-hentinya melakukan inovasi dengan menghadirkan berbagai program menarik yang dapat dinikmati pengunjung setianya dan para pecinta fashion saat harus #stayathome. Melalui platform digital, Senayan City menghadirkan konten kreatif bertemakan #SCSHOWFROMHOME yang merupakan virtual show yang dijalankan oleh Senayan City dan berkolaborasi dengan Edwan Handoko selaku profesional koreografer ternama di Indonesia.
Identik dengan beragam program fashion and lifestyle, Senayan City selalu menyuguhkan konsep yang berbeda dari biasanya. Menyambut Hari Raya Idul Fitri kemarin, Senayan City tidak lagi menyuguhkan Opening Ramadan di atas panggung megah dan menawan untuk menampilkan trunk show dari desainer Indonesia. Kali ini, Senayan City mempersembahkan virtual fashion show #SCSHOWFROMHOME yang didasari oleh keinginan teman-teman di industri fashion yang selalu ingin berkarya meski berada di rumah.
Sebelumnya, Ria Miranda dengan koleksi Nagari telah melakukan presentasi virtual pada 10 Mei lalu. Begitu juga dengan Purana bersama koleksi Resort 2020 yang telah menyelenggarakan live IG pada Senin 11 Mei 2020 kemarin.
What's On Fimela
powered by
Sav Lavin
Dan rencananya, Sav Lavin dengan koleksi SS20 dan Mel Ahyar juga akan segera menghadirkan show yang disiarkan langsung dari Instagram Senayan City.Sav Lavin mengangkat Siluet sebagai dasar utamanya, dengan bagian atas terlihat ramping dan memanjang.
Sedangkan untuk bagian bawah terlihat melebar dengan pola berbentuk koin dan surat kertas. Koleksi ini terinspirasi dari sisi mewah benda tersebut dan ditambah dengan sentuhan dari Sav yang nyaman serta menyatu dengan tubuh. Kain ini menggunakan kombinasi katun dan polyester dengan warna hitam, putih, gold, silver dan burgundy. Garis besar koleksi ini berkonsep tentang koin dan surat kertas, koleksi SS20 ini memfokuskan ide tentang bagaimana koleksi ini bisa digunakan setiap hari, terpisah dari manusia dan kebudayaan yang ada di dunia. Penelitian mendalam dilakukan dengan melihat perilaku manusia dari kolektor koin hingga street art, koleksi ini merupakan tentang apa yang akan kita lakukan, bagaimana kita melihat dan apa yang kita rasakan. Unsur nostalgia masa lalu ditampilkan dengan konsep-konsep yang menarik dan proses pengerjaannya disesuaikan dengan proporsi yang detail yang dapat dilihat pada koleksinya.
sedangkan Happa menmapilkan koleksi “Bin-bini”, merupakan turunan dari kata bini. Bini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya adalah perempuan yang sudah dinikahi; istri. Menjadi seorang istri adalah salah satu peran wanita dalam keluarga, sebagai seorang pasangan yang imbang, penyemangat, dan penasehat bagi suaminya. Bagi istri yang telah memiliki anak, peran seorang ibu adalah memberi cinta kasih, mengayomi, dan membimbing anak-anaknya.
Sedangkan dalam negara, peran wanita juga signifikan karena jumlah penduduk wanita lebih banyak daripada pria, sehingga para wanita dapat memberi dampak besar sebagai subjek pembangunan bangsa. Happa mengambil inspirasi dari dua tenun istimewa yang berasal dari Baduy dan Bali, yaitu tenun endek dan tenun Baduy. Kain tenun Baduy memiliki kekhasan dari bahannya yang agak kasar dan warnanya cenderung dominan. Biasanya, motif kain suku Baduy berupa garis warna-warni dan motif yang terinspirasi dari alam. Demikian juga dengan tenun endek dari Bali dengan beragam motifnya yang memiliki fungsi berbeda, seperti motif geometris, flora fauna, maupun figuratif.
Pantau terus media sosial Senayan City untuk ketahui lebih lanjut update jadwal virtual show keduanya.
#ChangeMaker