Serba Serbi WNI di Luar Negeri Hadapi Pandemi Virus Corona bersama Menlu Retno Marsudi

Annissa Wulan diperbarui 27 Mei 2020, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Pandemi virus Corona tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh bagian dunia. Momen Lebaran yang seharusnya bisa mendekatkan yang jauh, tahun ini harus dilakukan dengan cara baru dan berbeda, yaitu silahturahmi virtual.

Pembatasan aktivitas sosial berskala besar membuat banyak orang memutuskan untuk tidak mudik dan bertemu sanak saudara di kampung halaman, termasuk para WNI yang berada di luar negeri. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui acara Silaturahome juga memberikan beberapa tips untuk para WNI yang ingin kembali ke Indonesia di tengah pandemi virus Corona seperti saat ini.

"Boleh pulang ke Indonesia, namun ada beberapa syarat yang harus dilakukan oleh para WNI. Dan sebaiknya, yang tidak berkepentingan untuk kembali ke Indonesia, stay dulu di negara yang ditinggali sekarang," ungkap Retno Mursadi.

Berikut ini adalah beberapa hal penting yang harus diperhatikan bagi para WNI yang ingin kembali ke Indonesia di tengah pandemi virus Corona.

 

2 dari 3 halaman

Protokol kesehatan yang harus dilakukan oleh WNI yang ingin pulang ke Indonesia

Ilustrasi traveling. Sumber foto: unsplash.com/Gerrie van der Walt.

1. Harus memiliki sertifikat kesehatan atau health certificate atau sertifikat kesehatan yang berlaku sampai dengan 7 hari.

2. Di pintu kedatangan, akan dilakukan rapid test bagi yang tidak membawa sertifikat kesehatan atau yang sertifikatnya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Bagi yang membawa sertifikat kesehatan, maka tetap akan dilakukan beberapa tes.

3. Untuk WNI yang hasil rapid test-nya negatif, maka rapid test akan diulang dalam waktu 5 sampai 6 hari, dan dalam kurun waktu tersebut harus melakukan karantina di tempat yang telah disiapkan oleh pemerintah. Sedangkan WNI yang menjalani tes kesehatan biasa, akan diberikan surat jalan dari satgas COVID-19, kemudian melakukan karantina mandiri di rumah.

4. Sedangkan untuk WNI yang hasil rapid test-nya positif, maka akan langsung ditangani ke rumah sakit rujukan pemerintah.

3 dari 3 halaman

Bantuan pemerintah untuk masyarakat yang benar-benar terdampak

masker untuk menghindari virus corona | pexels.com/@cottonbro

"Saya tahu ini memang tidak nyaman, namun satu-satunya cara untuk menghadapi pandemi ini bersama-sama dengan pemerintah adalah bergotong royong," jelas Retno Marsudi.

Retno Marsudi juga menjelaskan bahwa beberapa warga negara asing yang diperbolehkan masuk ke Indonesia saat ini tetap harus mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan di Indonesia. Untuk di Indonesia sendiri, pemerintah sedang bekerja untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang benar-benar terdampak pandemi virus Corona saat ini, seperti pekerja konstruksi yang pendapatan mereka dibayarkan harian.

"Tidak ada satu negara pun yang sebenarnya siap menghadapi pandemi. Dan tidak ada satu formula yang bisa berfungsi dengan baik untuk semua negara. Formula tersebut harus disesuaikan dengan kondisi dari masing-masing negara," tutup Retno Marsudi.

#ChangeMaker