Beberapa Risiko Mengonsumsi Nasi Setengah Matang Bagi Kesehatan

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 31 Mei 2020, 10:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Beras merupakan makanan pokok di banyak negara. Meskipun nasi dimasak secara konvensional sebelum dikonsumsi, beberapa orang bertanya-tanya apakah mengonsumsi nasi setengah matang memberikan risiko bagi kesehatan tubuh. Berikut ini adalah beberapa risiko mengonsumsi nasi setengah matang bagi kesehatan tubuh.

Keracunan Makanan

Mengonsumsi nasi setengah matang dapat meningkatkan risiko keracunan makanan. Ini karena nasi setengah matang dapat mengandung bakteri berbahaya, seperti Bacillus cereus. B. cereus adalah jenis bakteri yang bisa ditemukan di tanah dan dapat mencemari beras mentah. Bakteri ini membentuk spora, yang dapat membantu bertindak sebagai persiai untuk memungkinkan B.cereus bertahan hidup meskipun telah dimasak.

Namun, bakteri ini umumnya tidak dapat berkembang pada nasi yang baru di masak karena suhu tinggi dapat meminimalkan pertumbuhannya. Sedangkan dengan beras yang masih mentah dan tidak di simpan dengan benar, serta mendapatkan suhu yang lebih dingin, biasanya dapat meningkatkan pertumbuhannya. Keracunan makanan terkait dengan B. cereus dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, kram perut atau bahkan diare dalam waktu 15-30 menit setelah mengonsumsi nasi setengah matang.

2 dari 3 halaman

Masalah Gastrointestinal

Menyehatkan Sistem Pencernaan / Sumber: iStockphoto

Beras mentah memiliki beberapa senyawa yang dapat menyebabkan masalah pencernaan. Awalnya, beras mengandung ketin, sejenis protein yang bertindak sebagai insektisida alami. Lektin kadang-kadang disebut sebagai antinutrein karena dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

Manusia tidak dapat mencerna lektin, sehingga ketika lektin masuk melewati saluran pencernaan dapat merusak dinding usus. Ini dapat menyebabkan gejala seperti diare dan muntah. Biasanya ketika nasi dimasak, sebagian besar lektin akan hilang karena terkena suhu tinggi.

Masalah Kesehatan Lainnya

Dalam beberapa kasus, keinginan untuk mengonsumsi nasi mentah bisa menjadi gangguan makan yang dikenal sebagai pica. Pica merupakan salah satu gangguan makan untuk mengonsumsi makanan atau zat yang tidak bergizi. Meskipun pica jarang terjadi, pica lebih cenderung terjadi pada anak-anak dan perempuan hamil. Mengonsumsi beras mentah atau setengah matang dalam jumlah besar karena pica telah dikaitkan dengan efek samping seperti kelelahan, sakit perut, rambut rontok, kerusakan gigi dan anemia.

Mengonsumsi beras mentah atau setengah matang tentunya tidak aman dan menimbulkan beberapa masalah kesehatan, seperti keracunanan makanan dan kerusakan saluran pencernaan. Selain itu beras mentah atau setengah matang tidak lebih bergizi daripada nasi.

3 dari 3 halaman

Cek Video di Bawah Ini

#Changemaker