Rezeki Selalu Ada selama Kita Berupaya Menjemputnya

Endah Wijayanti diperbarui 28 Mei 2020, 08:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Punya kisah atau kesan tak terlupakan terkait bulan Ramadan? Atau mungkin punya harapan khusus di bulan Ramadan? Bulan Ramadan memang bulan yang istimewa. Masing-masing dari kita pun punya kisah atau pengalaman tak terlupakan yang berkaitan dengan bulan ini. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam My Ramadan Story: Berbagi Kisah di Bulan yang Suci ini.

***

Oleh: A

Ramadan 2020 ini membuatku sungguh tak habis pikir. Aku, anak pertama dari lima bersaudara juga tulang punggung keluarga, harus menelan pil pahit kembali, dengan status pengangguran seperti Ramadan tahun sebelumnya. Betapa hancur hatiku.

Ramadan 2019 sebagai freshgraduate, aku belum memiliki pekerjaan. Nah aku punya pandangan, seseorang yang sudah tamat dari pendidikan tinggi, maka ia memiliki tanggung jawab untuk memberi dan bukan meminta. Tapi aku belum mampu untuk menjalankan hal itu. Jujur saat itu aku malu pada keluarga. Ini adalah status pengangguranku yang pertama. Maka aku bertekad, harus dapat pekerjaan secepatnya.

Lalu, memasuki bulan Oktober 2019–Maret 2020, aku bekerja di sebuah perusahaan taman bermain anak dan keluarga yang cukup terkenal di Kota Medan. Posisiku sebagai Staf Digital Marketing. Tujuanku bekerja untuk membiayai kebutuhan sehari-hari keluarga dan urusan sekolah adik-adikku. Alhamdulillah kuucapkan pada Allah, gaji yang kuterima cukup untuk memenuhi itu semua.

Akan tetapi, kemudian Covid-19 datang menyerang seluruh dunia, juga Indonesia, tak ayal kantorku juga kena imbasnya, sepi pengunjung. Awal bulan April 2020, beberapa karyawan kena PHK termasuk diriku. Kurang lebih satu setengah bulan menuju Ramadan 2020, aku kembali berstatus pengangguran.

Orangtua ikut bersedih mendengar berita ini. Adik-adik juga ikut menanyakan, “Kakak sudah tidak bekerja lagi ya?” Aku bingung bagaimana keadaan keluargaku ke depannya. Tabunganku juga tak banyak jumlahnya.

Syukurnya mereka selalu mendukungku. Selalu menguatkanku, khususnya ibu. “Sudah begini keadaannya. Tidak hanya kita. Banyak orang di luar sana yang sama seperti kita. Jangan terlalu berpikir ini akan menjadi sangat sulit. Jalani saja. Allah selalu bersama kita. Ia pasti akan menolong hamba-hamba-Nya. Nanti akan ada rezeki kembali untuk kita.”

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Berdamai dengan Keadaan dan Berusaha Lebih Baik

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Di bulan Ramadan 2020 ini, jadi titik aku berdamai dengan keadaan kami sekarang. Seorang pengangguran yang mulai berpikir cara bisa mendapatkan uang namun tak perlu keluar rumah seperti yang dianjurkan pemerintah. Aku mencari ke internet dan terus mencari bagaimana caranya. Alhamdulillah, dari internet aku mendapatkan beberapa cara. Kemudian aku memetakan apa yang harus dilakukan dan kerjakan.

Aku yang sangat suka menulis lalu mulai ikut beberapa kontes berhadiah, lomba-lomba, pekerjaan freelance, dan lainnya. Asal bisa mendapatkan uang, itu akan kukerjakan. Berminggu-minggu aku berkutat dengan laptop untuk bekerja. Akhirnya seperti kebanyakan orang yang berkata, “Usaha tak mengkhianati hasil." Aku mendapatkan hasilnya. Pundi-pundi uang walau belum banyak, tapi sudah kudapatkan.

Orangtuaku senang dengan kegiatanku yang seperti ini. Walau di rumah, tapi tetap bermanfaat. Malah sekarang ibu menginginkan aku seperti ini seterusnya. Beliau mendukungku sepenuhnya untuk bekerja di rumah saja. Lebih aman kata mereka. Tak perlu repot ke kantor juga. Apalagi masa dahulu, aku pernah kecelakaan saat mengendarai sepeda motor sehabis pulang bekerja.

Alhamdulillah, aku senang dengan dukungan mereka. Aku juga merasa kerja di rumah lebih nyaman daripada di kantoran. Aku jadi lebih bersemangat dan termotivasi untuk meneruskan aktivitas ini.

Semoga pandemi ini segera berakhir. Lalu aku dan kamu dapat beraktivitas kembali seperti biasa. Namun untuk aktivitas bekerja, aku harap tetap di rumah saja. Get a happy life, guys! Salam dari pengangguran yang tak menganggur.

#ChangeMaker