Fimela.com, Jakarta Di tengah pandemi Corona dengan angka kenaikan kasus yang tinggi, Surabaya ternyata memiliki caranya sendiri untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) menyatakan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB) di Surabaya diperpanjang hingga 8 Juni 2020.
Menjadi bagian dari Jawa Timur, Surabaya merupakan salah satu kota yang memiliki angka kenaikan tertinggi kasus Corona beberapa hari belakangan. Risma mengatakan, angka yang besar ini merupakan hasil yang sudah diprediksi. Pasalnya, Risma mengadakan Rapid Test dan Swab Test dengan cara menjemput bola ke berbagai kampung dan pasar tradisional. Karena itu, Risma bukan hanya memiliki data pasien di rumah sakit yang terbukti positif Corona, tetapi juga orang-orang yang berada dalam risiko.
"Kami ada data orang-orang dalam risiko itu. Kami pantau, begitu ada seseorang yang berada dalam risiko, (dia) harus melakukan isolasi mandiri. Kamu melakukan Rapid Test dan Tes Swab," jelasnya pada saat berbincang-bincang dalam program spesial Silaturahome, Selasa (26/5/20).
Selain itu, Risma melanjutkan, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan beberapa hotel untuk menampung orang-orang yang memiliki hasil reaktif setelah melakukan rapid test, dan juga beberapa rumah sakit rujukan untuk merawat para pasien COVID-19 yang positif setelah menjalani tes swab.
Hal ini dia lakukan untuk memantau warga Surabaya dan memutus rantai penyebaran COVID-19. Selain itu, Risma juga melakukan berbagai upaya lainnya untuk memantau warga yang terkena dampak virus Corona.
Telepon Warga Surabaya Secara Langsung
Selain itu, Risma juga menunjukkan kepeduliannya kepada warga Surabaya yang terpapar virus Corona. Risma menelepon langsung para warga, baik yang masih dirawat maupun yang sudah melalui tes dan dinyatakan negatif.
Risma melakukan pengecekan apakah para pasien sudah menjalani tes swab kembali atau belum. Juga melakukan tracing terhadap anggota keluarga mereka. Komunikasi antar RT/RW juga dibangun dengan baik untuk tetap memantau perkembangan COVID-19 di Surabaya.
"Saya menelepon warga secara langsung, terutama kepada pasien, saya cek apakah sudah swab kembali, karena kalau dia pernah positif, swab (harus) dua kali sebelum dinyatakan sehat. Kalau belum, tolong swab, lalu saya cek siapa saja keluarganya," jelas Risma.
#ChangeMaker