Fimela.com, Jakarta Banyak hal yang bisa dilakukan selama harus tetap di rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Salah satunya menyaksikan seni teater secara virtual. Bakti Budaya Djarum Foundation kembali mengajak penikmat seni untuk menyaksikan secara streaming rekaman pementasan dalam #NontonTeaterDiRumahAja.
Penikmat seni akan disuguhkan sebuah lakon satir trio kreatif dari Indonesia Kita, yaitu Butet Kertaradjasa, almarhum Djaduk Ferianto, dan Agus Noor yang bertajuk Maling Kondang. Lakon ini mengangkat cerita rakyat Malin Kundang dan dikemas dengan modern, dinamis serta metropolis.
Lakon Maling Kondang yang merupakan plesetan atau parodi dari cerita legenda “Malin Kundang” ini diwarnai dengan parodi yang lucu dan nyelekit alias satir yang menjadi salah satu ciri khas Indonesia Kita.
Cerita rakyat Malin Kundang tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Kisah yang berasal dari Padang, Sumatera Barat, telah diceritakan secara turun temurun sejak zaman nenek moyang kita ini kini diadaptasi dengan lebih modern, serta dibalut dengan komedi yang lucu. Kisah ini memberikan hiburan di tengah pandemi virus corona.
“Semoga, selain dapat mengingatkan kembali tentang ragam cerita rakyat di Indonesia beserta pesan moral dan nilai tradisi yang terkandung di dalamnya, penayangan lakon Maling Kondang dalam kegiatan #NontonTeaterDiRumahAja ini dapat menjadi solusi hiburan para penikmat seni di saat merayakan Idul Fitri. Di Hari Kemenangan ini, mari tetap mengikuti himbauan pemerintah untuk tetap #DiRumahAja dan selamat menyaksikan bersama keluarga di rumah,” kata Renitasari Adrian Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
What's On Fimela
powered by
Jalan cerita lakon Maling Kondang
Lakon Maling Kondang yang disutradarai oleh Yusril Katil ini, berawal ketika seorang bernama Malin Kundang pulang ke kampung halamannya setelah ia sukses dan kaya raya. Dengan harta berlimpah ia hendak membangun kampungnya dengan mencalonkan diri menjadi pemimpin setempat, dan ingin membangun monumen dirinya.
Tak lupa ia mengunjungi ibunya dan bercerita tentang keberhasilan dan rencana-rencananya. Seiring dengan kedatangannya, banyak pihak yang turut bangga dengan kesuksesan Malin Kundang dan berupaya untuk mendekati Malin Kundang dengan harapan ‘kecipratan’ rezeki.
Namun sosok ibu yang lugu dan bersih hatinya justru mempertanyakan darimana asal-usul harta dan kekayaan yang ia peroleh serta menyayangkan perilaku Malin Kundang yang congkak dan sombong.
Penampilan para artis
Pementasan ini juga menampilkan bintang tamu dari berbagai profesi seperti penyanyi Oppie Andaresta, artis Nirina Zubir, pengamat politik Effendi Gazali, dan Komedian Iwel Sastra, yang memberikan warna tersendiri dalam pementasan ini. Perpaduan kebudayaan Sumatera Barat juga semakin terasa kental dengan berbagai unsur dan bentuk seni dari tanah Minang terlihat dalam berbagai aspek pertunjukan.
Mulai dari gerak Tapuak Galembong, Legaran Randai, Ginyang Mak Taci, Dendang dan Silat, Badendang dan Saluang hingga kolaborasi seni tradisi mak Katik dengan Rapper Minang Tommy Bolin sehingga memberi kesan kontemporer, modern dan dinamis namun tetap menjaga orisinalitas tradisi Minangkabau.
#changemaker